BERITA Terbaru dari dunia sepak bola - hasil pertandingan Liga-liga Top Dunia, yang tersaji setiap harinya, dan selalu saja menarik untuk di Baca ......Tim Penyaji : Agung-Andy-Mughnii

Selasa, 05 Januari 2010

MU KURANG NGOTOT

Macari: Pemain MU Kurang "Ngotot"

Selasa, 5/1/2010 | 15:00 WIB



MANCHESTER, KOMPAS.com — Kekalahan Manchester United pada Piala FA tahun ini bukan disebabkan oleh kemampuan teknis para pemainnya. Mantan pemain MU, Luigi Macari, menganggap kekalahan "Setan Merah" itu akibat kurangnya daya juang para pemain.


MU baru saja tersingkir dari ajang perebutan Piala FA setelah ditekuk tim gurem Leeds United di babak ketiga. Kekalahan ini merupakan kekalahan terburuk bagi Sir Alex Ferguson selama menukangi tim tersebut pada kompetisi tertua di dunia itu.


Menurut Macari, MU sudah kehilangan semangat juang seperti ditunjukkan oleh pemain-pemain terdahulu. Menurutnya, hanya striker Wayne Rooney yang punya karakter ngotot sebagaimana Ryan Giggs, Paul Scholes, dan Gary Neville.



"Pada masa lalu, United punya pemain seperti Steve Bruce, Roy Keane, Bryan Robson, dan Mark Hughes, yang seperti pergi perang untuk memenangi sebuah laga sepak bola," kata mantan gelandang itu seperti dikutip Daily Mirror. "Kini saya tidak banyak melihat karakter seperti itu."


"Orang-orang bicara soal Wayne Rooney, dan memang demikian. Namun, dia berbeda. Pemain lain tidak seperti itu. Mereka menganggap hal itu sebagai bagian dari pekerjaan mereka," tambahnya.



Macari juga menyayangkan generasi pemain baru yang lebih cepat puas dengan apa yang mereka raih. Ia juga tidak melihat ada banyak pemain yang benar-benar berkualitas dan layak disebut sebagai bintang dunia. "Pemain bicara soal betapa bagusnya mereka, padahal nyatanya yang mereka raih sangatlah kecil," ujarnya.


LHW-KP



Blanc: Tak Mungkin Berkolusi dengan Ferguson

Selasa, 5/1/2010 | 20:16 WIB



LONDON, KOMPAS.com - Pelatih Bordeaux Laurent Blanc mengakui, tidak mungkin ada kolusi antara dirinya dan Sir Alex Ferguson soal pergantian pelatih Manchester United. Kedekatannya dengan Ferguson tidak serta-merta memudahkannya jalannya melatih di klub tersebut.


Nama Blanc pernah disebut-sebut sebagai calon pengganti Ferguson jika pelatih asal Skotlandia ini lengser dari Old Trafford. Blanc dan Ferguson memiliki kesamaan, yakni sangat peduli terhadap regenerasi klub dengan cara mendidik pemain-pemain muda di akademi klub mereka. Tangan dingin Blanc yang kini melatih Bordeaux terbukti mampu membawa klub tersebut juara Ligue 1 musim lalu.


"Hanya karena saya punya hubungan dekat dengan Ferguson, bukan berarti dia akan datang kepada saya dan bilang, 'Hei Laurent, saya akan sediakan tempat untukmu'," kata mantan pemain MU tersebut dalam pemberitaan The Guardian.


Selain dikaitkan dengan MU, Blanc juga disebut-sebut bakal ditunjuk sebagai pengganti Raymond Domenech sebagai pelatih timnas Perancis. Lagi-lagi, Blanc menampik kesempatan ini karena kontraknya bersama Bordeaux baru berakhir dua tahun mendatang. Meski demikian, Blanc tidak akan menutup diri jika tawaran itu datang kepadanya.


"Jika mereka menawari saya, saya tentu akan memikirkannya. Namun, problem mereka adalah waktu. Final Piala Dunia akan berlangsung 11 Juli, jika mereka tidak menggaet pelatih yang masih lowong, pelatih lain masih dalam persiapan musim baru dan saya tidak melihat seorang pun pelatih melepasnya begitu saja. Bagi saya, itu sulit," pungkasnya.


LHW-KP

Real Sia-siakan Kesempatan

[ Selasa, 05 Januari 2010 ]


Real Sia-Siakan Peluang Samai Perolehan Poin Barca 

0 Osasuna v Real Madrid 0

MADRID - Real Madrid menyia-nyiakan peluang menyamai perolehan poin Barcelona di puncak klasemen. Cristiano Ronaldo dkk malah mengikuti jejak rival utamanya tersebut. Yakni, kehilangan dua poin menyusul hasil imbang 0-0 dengan Osasuna di Reyno de Navarra kemarin dini hari (4/1).


Real pun harus tetap tertinggal dua poin di bawah Barca (38-40). Jika kondisi itu terus bertahan, Real hanya punya satu kesempatan untuk menyalip Barca ketika kedua tim head to head dalam El Clasico jilid kedua pada April mendatang.

"Kami melakukan segala hal, tapi tidak bisa mencetak gol," keluh gelandang Real Marcelo. "Garis pertahanan Osasuna terorganisasi dengan sangat rapi sehingga kami sulit menembusnya," lanjut pemain asal Brazil tersebut.


Itu kali kedua Real gagal mencetak gol dalam sebuah pertandingan musim ini. Yang pertama terjadi saat Real kalah 0-1 dari Barcelona November lalu.


Hasil seri di kandang Osasuna memang pantas disayangkan. Sebab, barisan penyerang Real sesungguhnya cukup lengkap. Hanya minus Kaka yang beberapa jam jelang kickoff dinyatakan belum siap main.


Namun, tembok pertahanan yang digalang Miguel Flano dkk sangat tangguh. Buktinya, di antara 19 tembakan pemain Real, hanya empat yang benar-benar mengancam gawang Ricardo Lopez. Salah satu peluang terbaik diperoleh Gonzalo Higuain pada menit ke-65. Tapi, tendangan pemain Argentina itu diblok sang penjaga gawang.



Upaya entrenador Real Manuel Pellegrini memasukkan Raul dan Karim Benzema di pertengahan babak kedua pun tidak mengubah keadaan. "Reyno de Navarra bukan stadion yang mudah bagi kami. Pertandingan di sana pasti berlangsung sangat intens," tutur Pellegrini seperti dikutip AS.


Ya, Osasuna memang sulit ditaklukkan di kandang. Tim sekaliber Barca pun ditahan imbang di Pamplona. "Sejak awal, kami tahu bahwa itu bukan venue yang ramah. Di satu sisi, kami gembira karena main bagus dan tetap mendapatkan poin. Tapi, tetap terasa pahit karena mestinya kami bisa menang," sesal Sergio Ramos, bek Real, seperti dikutip situs resmi klub.


Di sisi lain, Osasuna jelas happy dengan bisa memetik poin dari lawan tangguh macam Real. Meski begitu, tambahan satu angka belum cukup untuk mengangkat mereka dari papan bawah. Los Rojillos -sebutan Osasuna- masih terjebak di peringkat ke-12 dengan 17 poin.


"Saya sangat gembira karena bisa menahan imbang tim dengan deretan pemain hebat. Kami dapat mengendalikan pertandingan dan tidak membiarkan Real Madrid mengeluarkan kemampuan aslinya," beber Jose Antonio Camacho, pelatih Osasuna, kepada AS. "Memang, tetap ada kekurangannya, yakni gagal mencetak gol. Padahal, itu paling penting dari pertandingan sepak bola," lanjutnya.


Camacho menyindir Pellegrini yang dianggapnya tidak becus dalam menangani tim sebesar Real. "Pemain Real masih muda-muda dan sangat bertalenta. Tentu lebih mudah melatih Real ketimbang Osasuna," tutur eks pelatih timnas Spanyol tersebut.


Namun, ada sisi positif bagi Real. Yakni, mereka tidak direpotkan dengan agenda pertandingan yang padat pekan ini. Sebaliknya, Barca, lawan yang akan mereka hadapi, harus menjalani laga berat melawan Sevilla di babak 16 besar Copa del Rey.


"Memang Copa del Rey akan memecah konsentrasi mereka. Tapi, saat ini kami lebih fokus pada diri sendiri dulu. Kami harus memetik poin penuh di pertandingan selanjutnya," papar defender Real Ezequiel Garay kepada Soccernet. (na/ca)-Jp