BERITA Terbaru dari dunia sepak bola - hasil pertandingan Liga-liga Top Dunia, yang tersaji setiap harinya, dan selalu saja menarik untuk di Baca ......Tim Penyaji : Agung-Andy-Mughnii

Rabu, 17 Maret 2010

Reputasi MESSI

Messi Sebanding dengan Maradona


Kamis, 18/3/2010 | 11:05 WIB

BARCELONA, KOMPAS.com — Striker Barcelona, Lionel Messi, sekali lagi membuktikan bahwa ia memang layak disebut sebagai pemain terbaik dunia. Messi bagaikan roh kekuatan tim dan ia layak disejajarkan dengan legenda sepak bola, Diego Armando Maradona.

Dalam duel kedua perdelapan final Liga Champions versus VfB Stuttgart, Rabu (17/3/2010), Messi kembali memperlihatkan kepiawaiannya menembus pertahanan lawan. Ia mencetak gol pembuka dengan gerakan jenius di antara tiga pemain lawan. Ia pula yang mencongkel bola untuk Yaya Toure sebelum diteruskan menjadi gol kedua oleh Pedro Rodriguez.

Messi kembali menunjukkan kegesitannya saat mencetak gol pada babak kedua dengan gerakan pivot. Tak bisa dimungkiri, Pemain Terbaik Dunia tersebut adalah Man of the Match dalam laga semalam. "Yang pertama memberikan semangat tim adalah Messi," kata Presiden Barca Joan Laporta.

Pelatih Stuttgart Christian Gross pun menegaskan bahwa Messi memang layak disebut yang terbaik. Messi identik dengan Maradona, pelatihnya di timnas Argentina. Keduanya tipikal pemain dengan keterbatasan fisik, tetapi mampu mengungguli lawan yang bertubuh lebih jangkung dan lebih besar.

"(Messi) adalah pemain terbaik di dunia. Dia adalah seseorang yang bertalenta fantastis dan mengagumkan karena dia baru berusia 22 tahun. Pantas jika dia dibandingkan dengan Maradona," kata Gross seperti dikutip situs UEFA.

Pelatih Barcelona Josep Guardiola pun sepakat dengan sebutan pemain terbaik untuk Messi. Messi adalah roh permainan, sama seperti Michael Jordan dan Kobe Bryant, dua bintang bola basket Amerika.

"Pemain-pemain terbaik selalu menjadi sorotan aksi. (Michael) Jordan melakukannya bersama (Chicago) Bulls, (Kobe) Bryant melakukan itu bersama (LA) Lakers, dan Leo melakukannya di sini," puji Guardiola. (AP, UEFA)

LHW

INTER MILAN LOLOS

[ Kamis, 18 Maret 2010 ]


Nerazzurri Lolos ke Perempat Final dengan Skor Agregat 3-1
0 Chelsea v Inter Milan 1 (Inter menang agregat 3-1)

LONDON - Stamford Bridge masih bersahabat dengan Jose Mourinho. Di kandang Chelsea itu, Mourinho mengantarkan Inter Milan menang 1-0 pada second leg babak 16 besar Liga Champions kemarin dini hari (17/3). Gol kemenangan Inter tersebut dicetak striker asal Kamerun, Samuel Eto'o, pada menit ke-79.

Nerazzurri -sebutan Inter- lolos ke perempat final dengan skor agregat 3-1. Pada laga pertama di kandang sendiri (24/2), Inter mengalahkan Chelsea 2-1. Seiring kegagalan AC Milan dan Fiorentina, kini Inter menjadi satu-satunya klub Italia yang bertahan di Liga Champions musim ini.

Sukses di Stamford Bridge secara spesifik menjadi kemenangan Mourinho. Pelatih asal Portugal itu mempermalukan mantan klubnya. Mourinho adalah pelatih tersukses dalam sejarah The Blues -sebutan Chelsea- dengan koleksi enam gelar juara dalam tiga tahun (2004-2007).


"Saya sangat bahagia. Sangat-sangat bahagia karena kami menang dan kami tim terbaik. Saya bekerja keras untuk ini," ucap Mourinho setelah pertandingan sebagaimana dilansir
AFP.

"Kemenangan ini sangat penting bagi saya sebagai pelatih, tapi tidak bagi hidup saya. Sebab, saya ke sini (Stamford Bridge) sebagai musuh dan musuh yang menang. Saya yakin, fans Chelsea tidak akan pernah memaafkan saya karena saya bukan lagi seorang spesial di mata mereka," tutur pelatih 47 tahun itu.

Sebelum laga, Mourinho berjanji tidak akan melakukan selebrasi bila Inter mencetak gol. Faktanya, dia mengepalkan dua tangannya sembari menjejakkan kaki begitu Eto'o membobol gawang Ross Turnbull.

"Saya sudah bilang, saya mencintai Chelsea dan mencintai Stamford Bridge. Tapi, saya seorang profesional. Saya lebih suka merayakannya di ruang ganti bersama para pemain," kelit Mourinho.

Benar. Beberapa saat sebelum laga berakhir, Mourinho memilih masuk ke ruang ganti. Dia, tampaknya, sangat yakin timnya bakal menang. Begitu peluit panjang berbunyi, Mourinho tak ada di lapangan.

Mourinho membuktikan bahwa dirinya lebih cerdik daripada pelatih Chelsea Carlo Ancelotti. Keputusan Mourinho memainkan tiga penyerang sejak awal pertandingan mengejutkan Ancelotti.

Kendati bermain
away, Nerazzurri justru menurunkan tiga penyerang sekaligus. Yakni, Samuel Eto'o, Diego Milito, dan Goran Pandev. Permainanan Nerazzurri makin agresif dengan Wesley Sneijder sebagai pengatur serangan.

"Saya telah merancangnya jauh-jauh hari. Saya berkeyakinan Branislav Ivanovic dan Yuri Zhirkov (
full back Chelsea, Red) bakal menjadi titik lemah karena mereka pemain yang awal karirnya bukan asli di posisi itu. Dengan bermain agresif, kami bisa mengontrol pertandingan dan membuat frustrasi Chelsea," ulas Mourinho kepada Associated Press.

Presiden Inter Massimo Moratti menahbiskan Mourinho sebagai
man of the match. Moratti awalnya terkejut dengan keputusan Mourinho yang tidak menyertakan striker Mario Balotelli dalam lawatan ke Chelsea. Itu terjadi setelah Mourinho dan Balotelli bersitegang di sesi latihan terakhir.

Ternyata, keputusan Mourinho tersebut terbukti benar. "Dia bisa bertanggung jawab terhadap keputusannya dan membuat
line up tepat," kata Moratti kepada Football Italia.

Sementara itu, Ancelotti mengakui kejelian taktik Mourinho. "Saya tidak menyangka Eto'o dan Pandev tampil bagus dengan bermain melebar. Inter layak memenangkan pertandingan. Mereka bermain sangat bagus dan kami tidak pernah mampu mengontrol pertandingan," tuturnya. (
dns/c6/ca)