BERITA Terbaru dari dunia sepak bola - hasil pertandingan Liga-liga Top Dunia, yang tersaji setiap harinya, dan selalu saja menarik untuk di Baca ......Tim Penyaji : Agung-Andy-Mughnii

Sabtu, 01 Mei 2010

Calon Juara Champion tak Sabar

Lucio Tak Sabar Hadapi Bayern

MILAN, KOMPAS.com - Seusai menyingkirkan Barcelona, defender Inter Milan, Lucio, semakin tak sabar menghadapi mantan klubnya, Bayern Muenchen di final Liga Champions.

"Kami telah memainkan pertandingan besar melawan Barcelona. Tim kami sangat kompak karena kami ingin mencapai final. Kami sangat senang dan bangga dengan prestasi ini," kata kapten Timnas Brasil ini.

Menghadapi "The Bavaria" di Stadion Santiago Bernabeu, Sabtu (22/5/2010), Lucio pun yakin mampu membawa Inter meraih kemenangan atas mantan klubnya tersebut.

"Sekarang kami akan bermain melawan Bayern Muenchen. Aku telah menghabiskan beberapa tahun bersama mereka dan aku menikmatinya. Ini akan menjadi pertandingan seimbang, tapi aku tidak bermaksud balas dendam terhadap mereka," ujarnya.

Sebelum final Liga Champions, Inter masih menyisakan tiga laga terakhir Liga Serie-A melawan Lazio, Chievo Verona, dan Siena. Bahkan, mereka juga harus menghadapi partai final Coppa Italia melawan AS Roma.

C6-10

Liverpool Vs Chelsea

Benitez: Serang Chelsea!

LIVERPOOL, KOMPAS.com - Pelatih Liverpool, Rafael Benitez, meminta para pemainnya menyerang tanpa kenal menyerah ketika menghadapi Chelsea pada Minggu (2/5/2010).

Liga Inggris menjadi harapan terakhir bagi "The Reds" untuk memperbaiki prestasi mereka. Setelah ditekuk Atletico Madrid di Liga Europa, Liverpool sudah pasti tanpa gelar musim ini. Dengan mengalahkan Chelsea, Liverpool masih bisa mengejar impian menembus zona Liga Champions musim depan meskipun harapan untuk itu sangat tipis.

"Chelsea berbeda dari Atletico tapi kami ingin menang sehingga harus bermain dengan mental menyerang," kata Benitez seperti dikutip BBC.

Benitez mengingat pertemuannya dengan Pelatih Chelsea, Carlo Ancelotti, pada final Liga Champions 2005. Ketika itu Ancelotti masih melatih AC Milan. Di babak pertama final, Milan unggul 3-0. Namun, "Si Merah" mengejarnya di babak kedua dan menang lewat adu penalti.

"Di Istanbul, AC Milan melakukan segala hal yang harus mereka lakukan, tapi masalah bagi mereka dan Ancelotti adalah mereka bermain lawan Liverpool dan kami tidak pernah menyerah," tambahnya.

Dalam pertemuan pertama kedua klub musim ini, "The Blues" menang 2-0 di Stamford Bridge. Namun, dalam 17 tahun Premier League Chelsea hanya mencatat tiga kemenangan di Anfield.

MILAN BERJAYA LAGI


Ronaldinho Akhiri Derita Milan

MILAN, KOMPAS.com - Gelandang AC Milan, Ronaldinho, mencetak gol dari titik penalti, yang menentukan kemenangan timnya 1-0 atas Fiorentina, dalam lanjutan Serie-A, di San Siro, Sabtu (1/5/2010). Ini merupakan kemenangan pertama Milan dalam empat pertandingan Serie-A terakhirnya.

Bermain di kandang sendiri, Milan menampilkan permainan cepat sejak menit awal. Namun, bukan cuma mampu mengatasinya, Fiorentina bahkan mampu mengancam gawang Dida, melalui Steven Jovetic pada menit kelima. Sayang, usaha Jovetic kandas di tangan Dida.


Tiga menit berselang, barulah Milan berhasil membalas ancaman itu melalui Klaas-Jan Huntelaar. Memanfaatkan umpan terobosan Ronaldinho, ia menembakkan bola dari luar kotak penalti, yang sayangnya meleset ke sisi kiri gawang Sebastian Frey.

Milan belum menciptakan ancaman baru ketika Jovetic kembali melepaskan tembakan jarak jauh pada menit ke-14. Untung bagi Milan, tembakan Jovetic melenceng ke sisi kanan gawang.

Tak mau memberi peluang musuh, Milan segera mengalirkan gol dengan cepat dari sektor kanan pertahanan Fiorentina, yang berujung tembakan Marco Boriello pada menit ke-17. Namun, eksekusi Boriello juga meleset dari sasaran.

Aksi saling ancam membuat kedua kubu sama-sama membenahi lini pertahanan dan menguasai lini tengah. Pertandingan pun diwarnai aksi perebutan bola yang tak kunjung membuahkan solusi berupa gol, sampai akhir babak pertama.

Sepanjang 45 menit pertama, Milan menguasai bola sebanyak 55 persen dan menciptakan satu peluang emas dari empat kali percobaan, sama dengan jumlah peluang yang diciptakan Fiorentina.

Memasuki babak kedua, Milan mencoba melanjutkan dominasinya. Sempat kesulitan, mereka berhasil menciptakan peluang gol melalui Clarence Seedorf, pada menit ke-52. Sayang, sepakannya dari luar kotak penalti melenceng ke sisi kanan atas gawang.

Fiorentina belum membahayakan gawang Dida, ketika pada menit ke-63, Ronaldinho nyaris memberikan gol kepada Milan. Sayang, tembakan jarak jauh nan akurat itu berhenti dalam dekapan Frey.

Terus tertekan, Fiorentina ternyata tak kehilangan fokus dan tenang menunggu peluang. Terbukti, ketika intensitas permainan Milan menurun pada menit ke-68, Fiorentina berhasil menyelipkan sebuah ancaman serius melalui Juan Vargas. Untung bagi Milan, tembakan jarak jauh Vargas bisa diblok Dida.

Ancaman itu memang menggugah kembali kewaspadaan Milan. Sayangnya, hal itu tak diikuti peningkatan kualitas permainan atau terciptanya peluang gol, sampai wasit Carmine Russo menghadiahkan penalti kepada Milan, menyusul pelanggaran Per Kroldrup kepada Boriello pada menit ke-78.

Ronaldinho kemudian dipercaya melaksanakan eksekusi berhasil menunaikan tugas. Tembakannya ke sudut kiri gawang begitu akurat, dan yang penting, gagal dihalau Frey.

Keadaan tertinggal tak memberikan Fiorentina pilihan selain menyerang. Mereka pun merenggangkan pertahanan untuk memperbesar dukungan kepada lini tengah dan depan. Perubahan ini membuahkan peluang gol dari Riccardo Montolivo pada menit ke-80 dan Adem Ljajic pada menit ke-84, yang gagal membuahkan gol.

Derasnya tekanan Fiorentina membuat benteng Milan kalang kabut. Puncaknya terjadi Massimo Ambrosini mendapat kartu kuning kedua, akibat mengganjal Alberto Gilardino pada menit ke-87. Keadaan itu membuat Fiorentina semakin di atas angin. Sayang, mereka gagal angka 1-0 di papan skor sampai akhir laga.

Susunan pemain:
Milan:
1-Dida; 77-Luca Antonini, 19-Giuseppe Favalli, 33-Thiaguinho, 15-Gianluca Zambrotta; 23-Massimo Ambrosini, 21-Andrea Pirlo; 80-Ronaldinho (16-Mathieu Flamini 82), 10-Clarence Seedorf (30-Alessandro Mancini 75), 11-Klaas-Jan Huntelaar (9-Filippo Inzaghi 76); 22-Marco Borriello
Fiorentina: 1-Sebastien Frey; 19-Massimo Gobbi, 14-Cesare Natali, 2-Per Kroldrup, 29-Lorenzo De Silvestri; 15-Cristiano Zanetti (39-Keirrison 68)), 28-Mario Bolatti; 8-Stevan Jovetic (22-Adem Ljajic 59), 11-Alberto Gilardino, 32-Marco Marchionni (6-Juan Vargas 57)

TUR