BERITA Terbaru dari dunia sepak bola - hasil pertandingan Liga-liga Top Dunia, yang tersaji setiap harinya, dan selalu saja menarik untuk di Baca ......Tim Penyaji : Agung-Andy-Mughnii

Senin, 16 November 2009

Indonesia-Timnas Indonesia

BTN Panggil Budi Sudarsono
JAKARTA - Tim nasional (timnas) Indonesia mendarat di Bandara Soekarno-Hatta kemarin (16/11). Namun, tidak menuju hotel penginapan bersama-sama, Charis Yulianto dkk justru bebas pulang ke rumah masing-masing. Asalkan tepat pukul 21.00 WIB, anak asuh Benny Dolo itu bisa kembali berkumpul.

Charis, Ponaryo Astaman, Maman Abdurahman, dan Mohammad Nasuha pun memilih berpisah dari tim sesampai di Bandara Soekarno-Hatta. Sisanya menggunakan bus menuju tempat penginapan. "Saya bertemu istri lebih dahulu, baru sekitar pukul 20.00 nanti (tadi malam, Red) gabung teman-teman yang lain," ujar Nasuha.

Kebijakan itu diamini Benny Dolo, arsitek timnas. Menurut dia, latihan baru dimulai pagi ini (17/11). Itu pun di lingkungan hotel. Barulah malam nanti para penggawa Merah Putih menjajal lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan. Kabarnya, tak hanya 22 pemain yang baru datang dari Kuwait yang bakal turut berlatih. Tapi, Budi Sudarsono juga dipanggil untuk memperkuat lini depan.

Pemanggilan itu terkait dengan kondisi striker Persipura Jayapura Boaz Solossa yang masih dalam masa pemulihan cedera hamstring kiri. Namun, Budi justru belum mendapatkan kabar dari Badan Tim Nasional (BTN). "Saya belum mendapatkan pemanggilan resmi. Tapi, kebetulan saya sedang menuju Jakarta saat ini," ujar pemain Persib Bandung itu.

Budi pun menyatakan siap jika BTN benar menyertakan namanya untuk menghadapi Kuwait pada lanjutan babak kualifikasi grup B Piala Asia 2011 di SUGBK besok (18/11) yang akan disiarkan langsung oleh RCTI pukul 18.30 WIB.

Budi bukanlah nama baru dalam timnas Pra-Piala Asia 2011. Dalam dua laga sebelumnya, kontra Oman dan Australia, pemain berjuluk Ular Piton itu sudah ikut.

Memang, laga keempat Pra-Piala Asia tersebut cukup berat bagi Bendol, sapaan akrab Benny Dolo. "Bagaimana tidak tegang, pertandingan itu akan menjadi langkah terakhir lolos ke putaran final atau tidak," ujar Bendol.

Apalagi, Indonesia sudah ditekuk 1-2 (1-0) saat laga away di Kuwait Sabtu lalu (14/11). "Para pemain Kuwait memiliki kecepatan yang luar biasa. Tapi secara keseluruhan, tak ada yang istimewa dari mereka," jelas pria kelahiran Manado itu.

Optimisme serupa dibawa Markus Horison, penjaga gawang utama timnas. Dia berharap agar rekan-rekannya tak menuai kesalahan yang menguntungkan lawan. "Jangan sampai lini belakang tidak rapi lagi hanya lantaran tidak konsentrasi," tutur Markus.

Namun paling tidak, hasil itu membuat Markus kian optimistis untuk membalas kekalahan atas lawan di kandang sendiri. Hanya, dia tak memungkiri mengalami sedikit kelelahan setelah terbang dari Kuwait ke Jakarta yang memiliki perbedaan waktu 4 jam. "Mudah-mudahan pemain Kuwait yang datang lebih dahulu kondisinya tidak lebih baik," tutur pria berkepala plontos itu. Pemain Arema Malang tersebut mengakui masih sedikit merasa sakit karena beberapa kali sliding yang dilakukan pemain kuawait terhadap dirinya.

Dari kubu lawan, pelatih Kuwait Goran Tugfedzic sudah bisa mengatur performa pemain. Perbedaan cuaca yang sempat dikhawatirkan sebelumnya ternyata tak separah dugaannya. Malah kemarin Bader Almatowaa dkk sudah berlatih di lapangan latihan timnas, kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, meski hujan deras mengguyur Jakarta. "Ini seperti latihan rutin kami saat Desember sampai Januari. Selalu penuh hujan," ujar pria asal Serbia itu.

Di antara pemain yang dibawa, hanya Bader dan Walied Jumaah yang tak ikut berhujan-hujan. Walied harus istirahat untuk pemulihan cedera pangkal paha, sedangkan Bader menyatakan masih lelah. "Soal mereka main atau tidak Rabu nanti, tunggu kepastian dari dokter tim besok (hari ini, Red). Sebab, Bader juga punya sedikit masalah dengan hamstring kirinya," tukas Goran.

Namun, Bader optimistis bisa memperkuat timnya besok malam. "Tak perlu takut dengan suporter Indonesia. Mereka juga mengalami persoalan serupa kan waktu menghadapi kami di Kuwait lalu," tukas Bader. (vem/ko)

Argentina - Maradona

Maradona Diskors Dua Bulan dan Denda Rp 230 Juta
ZURICH - Mulutmu harimaumu. Peribahasa itu, tampaknya, tidak dipahami Diego Maradona, pelatih timnas Argentina. Karena lalai menjaga ucapannya, Maradona harus menerima sanksi larangan beraktivitas di sepak bola selama dua bulan.

Mantan pemain Napoli dan Barcelona tersebut juga harus membayar denda 14.800 pounds (sekitar Rp 230 juta, kurs 1 pound=Rp 15.537). Itulah rentetan hukuman yang diberikan FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional) kepada Maradona setelah sidang di Zurich, Swiss, kemarin (16/11).

Maradona mengucapkan kata-kata kasar dan tidak pantas setelah laga antara Argentina versus Uruguay di laga pemungkas kualifikasi Piala Dunia 2010 Zona Conmebol 14 Oktober lalu. Laga itu dimenangkan Argentina dengan skor tipis 1-0 dan memastikan langkah mereka menuju putaran final.

Omongan kasar tersebut diulangi Maradona pada sesi konferensi pers. Nah, kata-kata kasar Maradona itu disiarkan langsung televisi. "Isap saja dan tetaplah mengisap," kata Maradona.

Setelah peristiwa itu, Maradona melontarkan pernyataan maaf. "Saya memohon maaf kepada perempuan, ibu saya, perempuan Argentina, perempuan Uruguay, dan seluruh dunia. Namun, hanya mereka, tidak yang lain," ujar Maradona kepada TyC.

Karena ulahnya itu, Maradona harus berhadapan dengan sidang FIFA. Maradona datang di markas FIFA di Zurich sendirian. Maradona telat 50 menit dari jadwal yang ditentukan. Saat dia turun dari mobil, sejumlah orang yang membawa bendera Argentina memberikan dukungan kepada Maradona. Namun, sidang dilaksanakan tertutup.

Sidang berlangsung sekitar 2,5 jam. Setelah sidang, Maradona terlihat keluar dari ruangan dengan mimik muka serius. "Komisi disiplin FIFA menghukum Maradona tidak boleh beraktivitas di sepak bola selama dua bulan," demikian keterangan di situs resmi FIFA.

"Komite disiplin mempertimbangkan permohonan maaf Maradona serta sikap penyesalan yang disampaikannya pada akhir pertemuan. Jika terjadi insiden serupa di kemudian hari, akan ada sanksi lebih berat," lanjut FIFA.

Maradona dianggap melanggar artikel 57 FIFA terkait serangan menggunakan gestur dan bahasa. Sanksi itu berlaku mulai 15 November hingga 15 Januari 2010. Dengan begitu, Maradona tetap bisa menemani Argentina di putaran final Piala Dunia 2010.

Maradona sudah bisa menemani skuad Tango -julukan Argentina- saat menjalani pertandingan persahabatan melawan Jerman di Munchen pada 3 Maret mendatang. (ham/ca)