BERITA Terbaru dari dunia sepak bola - hasil pertandingan Liga-liga Top Dunia, yang tersaji setiap harinya, dan selalu saja menarik untuk di Baca ......Tim Penyaji : Agung-Andy-Mughnii

Jumat, 18 Juni 2010

Spanyol Kalah Apakah ini penyebabnya

Spanyol Kalah Karena Pacar Seksi Casillas?

Masih banyak pertanyaan menggantung kenapa Spanyol bisa kalah 0-1 dari Swiss. Bagaimana bisa tim ranking 2 dunia bisa kalah dari Swiss yang ada di peringkat 24 dan tak pernah menang dari mereka sejak Juni 1925? Ada yang menyebut karena Spanyol tak tampil 100%. Ada juga yang bilang karena pertahanan Swiss memang kuat. Tapi, nah ini, ada yang bilang karena pacar Iker Casillas.

Adalah Sara Carbonero, perempuan cantik yang dituding itu. Sara, 26 tahun, adalah presenter televisi olahraga Spanyol, Telecinco. Ia ikut ke Afrika Selatan untuk meliput Piala Dunia. Namanya juga presenter.

Ketika laga Spanyol versus Swiss, Rabu (16/6), kemarin Sara tentu saja ikut meliput pertandingan secara langsung. Sembari mengenakan kaos putih, celana ketat hitam dan boot, ia berdiri melaporkan dari pinggir lapangan, tepat di belakang gawang Casillas yang melakukan pemanasan.

Kehadiran perempuan yang pernah terpilih sebagai reporter olahraga terseksi versi majalah FHM 2009 inilah yang dituding jadi biang kekalahan Spanyol malam itu. Pendukung Spanyol marah dan menilai Sara cuma mengganggu konsentrasi Casillas. Dan Spanyol memang kalah 0-1 lewat gol Gelson Fernandes.

Sara sendiri cuek ketika ditanya televisi-nya. "Apakah saya bisa menggangu tim?. Saya pikir itu cuma nonsense."

Siapa juga yang tahan dengan wanita secantik ini?


Bibirnya itu lho...

Lucunya, Sara kemudian mewawancarai Casillas seusai pertandingan. Apa Anda pikir senorita cantik ini bakal manis dengan pacarnya? Tidak sama sekali. Ini dia petikannya dari Reuters:

Sara: Kita (Spanyol) tak pernah kalah dari Swiss -- apa kamu pikir mereka tampil baik hari ini? Atau kita yang buruk?"

Casillas: "Kami sangat solid di lini belakang, ada satu dua penampilan bagus, tendangan gawang, tendangan sudut, dan kemudian ada gol yang tercipta seperti mesin pinball."

Sara: "Well, bagaimana kamu bisa melakukan kesalahan ini?"

Casillas: "Kami akan mencoba melupakannya, ini kekalahan yang menyakitkan. Tapi kami akan berusaha mengambil sisi positif dan ini juga pertandingan yang bagus."

Sara: "Eh, ntar malam kita makan yuk...."

Casillas: "Ayukkk...."

( Kalau yang pertanyaan dan jawaban terakhir, cuma karangan saya lho... :D )

Foto: Jasper Juinen/Getty Images; Doug Pensinger/Getty Images; FMonline

Piala Dunia ; MEKSIKO BANTAI PRANCIS

Meksiko Bikin Prancis Berduka

Hanya ada nestapa bagi Prancis di stadion Peter Mokaba, Polokwane. Tampil miskin kreasi, Les Bleus dilibas Meksiko 2-0 pada laga lanjutan Grup A Piala Dunia 2010. Kekalahan tersebut praktis memperkecil peluang Prancis lolos ke babak 16 besar.

Raymond Domenech memulihkan posisi Florent Malouda di tim inti. Pemain Chelsea itu menggantikan posisi Yoann Gourcuff dalam formasi 4-2-3-1. Sebagai striker tunggal, Domenech masih mempercayakan Nicolas Anelka.

Meksiko tak banyak melakukan perubahan susunan tim inti seperti laga perdana. Guillermo Franco menjadi penyerang utama didampingi dua pemain muda, Giovani dos Santos dan Carlos Vela, di sektor sayap. Berbeda ketika Gerardo Torrado mengapteni tim pada laga pembuka, kini ban kapten melingkar di lengan Rafael Marquez.

Tendangan Dos Santos menghantam tiang pada menit ketiga, tapi itu terjadi setelah sang pemain terperangkap off-side. Setidaknya, agresivitas yang ditunjukkan Meksiko pada awal laga memberikan sinyal positif terhadap jalannya pertandingan.

Pada menit kedelapan, Vela menyia-nyiakan umpan lambung Marquez. Lolos hingga kotak penalti Prancis, Vela menendang bola jauh ke atas mistar gawang Hugo Lloris.

Meksiko mengandalkan kecepatan mereka untuk menekan Prancis. Setelah saling bertukar peluang, El Tri memperoleh kesempatan membuka kedudukan pada menit ke-27. Carlos Salcido berhasil menembus sektor kanan pertahanan Prancis dan melepaskan tendangan keras yang dipatahkan Lloris. William Gallas hanya menyaksikan aksi tersebut tanpa berupaya mencegah pergerakan Salcido.

Lima menit berselang, Meksiko terpaksa kehilangan Vela yang menderita masalah di bagian kaki. Tak dapat melanjutkan pertandingan, Vela digantikan dengan Pablo Barrera.

Baru sebentar menginjakkan kaki, pemain berusia 22 tahun itu nyaris menjebol gawang Lloris. Umpan Dos Santos dari sayap kiri sama-sama disambut Lloris dan Barrera. Tangan Lloris lebih cepat menjangkau, tapi bola pantulan mengenai kepala Barrera. Untungnya, arah bola tidak menuju ke dalam gawang.

Ketika Prancis masih berupaya mencari cara membongkar pertahanan, para pemain Meksiko dapat beberapa kali melepaskan tendangan ke arah gawang Lloris. Namun, pertandingan babak pertama harus berakhir tanpa gol.

Sesaat sebelum turun minum, Jeremy Toulalan mendapat kartu kuning akibat menahan serangan balik yang dilancarkan Franco. Artinya, Toulalan harus absen pada laga terakhir Prancis melawan tuan rumah Afrika Selatan karena akumulasi kartu.

Nasib serupa dialami gelandang Meksiko Efrain Juarez yang membalas gasakan Malouda dengan dorongan. Juarez dipastikan absen ketika Meksiko menghadapi Uruguay. Sebelumnya, Prancis menarik keluar Anelka yang melempem sepanjang pertandingan dan menggantikannya dengan Andre-Pierre Gignac.

Ancaman pertama babak ini datang ketika Malouda melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti. Tapi, dengan cermat, kiper Oscar Perez menghalaunya jadi tendangan penjuru.

Butuh tenaga serang ekstra, Javier Aguirre memainkan Javier Hernadez, yang masuk menggantikan Juarez. Langkah tersebut disusul dengan masuknya penyerang gaek Cuauhtemoc Blanco untuk mengisi posisi Franco. Lengkap sudah jatah pergantian yang dimiliki Meksiko dalam pertandingan ini.

Strategi itu berhasil. Menit 64, dalam skema serupa seperti peluang awal Meksiko di awal pertandingan, Marquez memberikan umpan lambung terobosan ke arah Hernandez. Gallas mencoba mengaktifkan perangkap off-side, tapi asisten wasit tak mengibarkan bendera. Terlepas sendirian, Hernandez dengan tenang mengecoh Lloris dan menciptakan gol pembuka untuk El Tri.

Di bangku cadangan Prancis, Domenech mulai ketar-ketir. Mathieu Valbuena dipanggil dan kemudian masuk lapangan menggantikan Sidney Govou. Tapi, Prancis tetap loyo dan miskin peluang.

Bencana kembali datang buat Prancis pada menit ke-78. Pergerakan Barrera disambut gasakan terlambat dari Eric Abidal. Kesalahan fatal pemain yang dipasang Domenech sebagai bek tengah Prancis itu berbuah hukuman penalti.

Blanco maju sebagai eksekutor. Tanpa kesalahan, pemain berusia 37 tahun ini melesakkan bola ke kanan bawah gawang Lloris. Meksiko 2, Prancis 0.

Penalti tersebut menjadi yang kesembilan bagi Meksiko sepanjang sejarah partisipasi di Piala Dunia. Kali terakhir Meksiko memperoleh penalti adalah saat melawan Kroasia pada 2002.

Pertahanan Meksiko kian kompak menjaga keunggulan dua gol mereka. Tiga menit tambahan waktu yang diberikan wasit tetap tak dapat digunakan Prancis untuk mengancam gawang Perez. Kedudukan bertahan 2-0 bertahan hingga akhir. Untuk kali pertama, Meksiko berhasil meraih kemenangan atas salah satu tim juara dunia di Piala Dunia.

Meksiko pun berpeluang besar melangkah ke babak selanjutnya. Pada pertandingan terakhir Grup A, baik Meksiko maupun calon lawannya, Uruguay, tinggal butuh bermain seri untuk melaju ke babak 16 besar.

Selain dituntut mengalahkan tuan rumah Afrika Selatan, juara dunia 1998 Prancis hanya bisa berharap kedua rival ini tidak menjalankan konspirasi menyingkirkan mereka.

Susunan pemain:
Prancis Lloris; Abidal, Gallas, Sagna, Evra; Toulalan, Diaby, Malouda, Ribery; Govou / Valbuena (69'), Anelka / Gignac (46').
Meksiko Perez; Marquez, Rodriguez, Salcido, Moreno; Torrado Juarez / Hernandez (55'), Osorio; Dos Santos, Vela / Barrera (32'), Franco / Blanco (62').