BERITA Terbaru dari dunia sepak bola - hasil pertandingan Liga-liga Top Dunia, yang tersaji setiap harinya, dan selalu saja menarik untuk di Baca ......Tim Penyaji : Agung-Andy-Mughnii

Selasa, 16 Februari 2010

MU KO Milan

Rooney Benamkan Milan di San Siro

Rabu, 17/2/2010 | 04:25 WIB

MILAN, KOMPAS.com — Penyerang Manchester United, Wayne Rooney, mencetak dua gol yang menentukan kemenangan timnya 3-2 atas AC Milan pada leg pertama 16 besar Liga Champions di San Siro, Selasa (16/2/2010). Hasil tersebut membuat satu kaki MU menjejak di babak perempat final.

Hasil ini mengecewakan bagi Milan, yang mendominasi dan banyak menciptakan peluang, terutama di babak pertama. Selain itu, mereka juga unggul lebih dulu saat pertandingan baru berjalan tiga menit melalui Ronaldinho.

Gol bermula dari tendangan bebas David Beckham yang salah diantisipasi Patrice Evra. Bola kemudian bergulir ke kaki Ronaldinho yang berada di tengah kotak penalti. Ronaldo langsung menembakkan bola, yang melesak ke sudut kiri atas gawang MU, setelah membentur Michael Carrick.

Tak mau memberi angin, Milan mempertahankan agresivitas dan semakin rajin mengejar bola ke mana-mana. Entah apa yang salah dengan MU. Yang jelas, mereka kemudian menjadi sering kehilangan bola dan terlambat mengambil langkah antisipasi. Akibatnya, gawang Edwin van der Sar sering berada dalam bahaya.
Pada menit ke-18, misalnya, Ronaldinho berhasil menggiring bola ke kotak penalti. Sayang, sebelum sempat menembakkan bola, ia keburu dijatuhkan oleh Rio Ferdinand. Namun, wasit menyatakan itu bukan pelanggaran dan permainan pun jalan terus.

Peluang emas berikutnya didapat Milan ketika Klaas-Jan Huntelaar berhasil menjangkau umpan terobosan Amborosini dan melepas tendangan ke sudut kanan bawah gawang MU. Sayang, eksekusinya kurang sempurna sehingga bola melenceng dari sasaran.

Di tengah tekanan dan sulitnya menemukan irama permainan sendiri, MU berhasil menyamakan kedudukan melalui Paul Scholes pada menit ke-36. Memanfaatkan umpan silang Darren Fletcher, Scholes mengirim bola masuk ke sudut kanan bawah gawang Dida.

Penyerang Manchester United, Wayne Rooney (kanan), merayakan golnya ke gawang AC Milan, di leg pertama 16 besar Liga Champions, Selasa (16/2/2010).



Gol itu tak kunjung membuat MU berhasil memperbaiki penampilan dan terus berada dalam tekanan. Untungnya, Milan terus mengalami kesulitan dalam mengubah peluang menjadi gol. Skor 1-1 pun bertahan hingga turun minum.

Memasuki babak kedua, Milan mencoba mengendalikan permainan. Namun, MU mampu memperbaiki penampilan dengan bermain lebih agresif dalam merebut bola dan menutup ruang bagi Milan. Ketika mendapat ruang, MU pun cepat melakukan serangan.

Perlahan, Milan mengalami penurunan tempo dan mulai sering tertekan. Kegagalan Milan mempertahankan kualitas akhirnya berujung bobolnya gawang Dida oleh Wayne Rooney pada menit ke-65. Berada di kotak penalti tanpa pengawalan berarti, Rooney berhasil menanduk umpan Antonio Valencia, masuk ke sudut kiri atas gawang Dida.

Tak mau kehilangan momen, MU melanjutkan tekanan mereka. Nyaris tanpa perlawanan, MU berhasil memperbesar keunggulan menjadi 3-1 berkat gol Rooney pada menit ke-74. Memanfaatkan umpan Fletcher, Rooney yang berada di tengah kotak penalti menyundul bola masuk ke tengah atas gawang Milan.

Keadaan tertinggal dua gol melecut Milan untuk memperbaiki performa. Memasuki menit ke-80, Milan sudah kembali bisa mengendalikan keadaan dan melakukan tekanan. Kerja keras mereka akhirnya membuahkan gol kedua dari kaki Clarence Seedorf pada menit ke-85. Memanfaatkan umpan Ronaldinho, Seedorf menyontek bola masuk ke sudut kiri bawah gawang Van der Sar.

Tak mau buang waktu, Milan melanjutkan tekanan mereka. Perjuangan Milan kemudian terbantu oleh kartu kuning kedua yang diterima Michael Carrick pada injury time. Sayang, semua itu ternyata tak cukup menolong Milan mencapai gol ketiga. Mereka pun terpaksa melihat MU pulang ke Manchester menjinjing setengah tiket perempat final.

Sepanjang pertandingan, Milan mendapatkan penguasaan bola sebesar 50 persen dan menciptakan enam peluang emas dari 16 percobaan. Sementara itu, MU berhasil melepaskan empat tembakan tepat ke gawang dari 14 kali usaha. (*)

Susunan pemain:
Milan:
Dida; Antonini (Cavalli 38), Nesta, Thiago Silva, Bonera; Ambrosini, Pirlo, Beckham (Seedorf 72); Huntelaar (Inzaghi 76), Ronaldinho, Pato
MU: Van der Sar; Evra, Evans, Ferdinand, Rafael (Brown 90); Park, Carrick, Fletcher, Nani (Valencia 63); Scholes; Rooney

TUR





Madrid Kalah di Tengah dan di Udara

Rabu, 17/2/2010 | 07:17 WIB

MADRID, KOMPAS.com - Real Madrid memahami bahwa lini tengah mereka masih bisa patah meski telah terisi pemain-pemain terbaik dunia. Mereka juga kalah dalam duel-duel di udara melawan pemain jangkung Olympique Lyon.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Umum Madrid, Jorge Valdano, dan Pelatih Manuel Pellegrini. Melalui situs Madrid, Valdano mengakui bahwa timnya bermain di bawah standar. Kekuatan lini tengah Lyon telah membuat mereka mati kutu sepanjang laga.
"Olympique jarang keluar dari lapangan tengah mereka di menit-menit akhir, tapi merkea membuat segalanya sangat sulit bagi kami, terutama di lapangan tengah," komentar Valdano usai kekalahan 0-1 pada leg pertama 16 besar Liga Champions, Selasa (16/2/2010).

"Ini menjadi malam buruk, terutama melihat skornya. Kami naik-turun sepanjang laga, tapi kami tidak bermain sebagai mana kami biasanya," tambahnya.

Sementara itu, Pellegrini mengakui bahwa lawan punya kualitas tinggi dalam memainkan bola-bola atas. Karena alasan itulah, Pellegrini berani memainkan Mahamadou Diarra sejak awal meski pemain asal Mali itu jarang dimainkan secara reguler.

Direktur Umum Real Madrid, Jorge Valdano (kanan) dan pelatih Manuel Pellegrini.

"Olympique mengawali laga dengan kuat dan sangat mengandalkan fisik. Kami tidak efektif. Lyonnais solid dalam permainan di udara dan menggunakannya sesering mungkin selama laga. Diarra menjadi starter karena dia sangat tinggi dan membantu kami dalam permainan di udara," ungkap pelatih asal Chile itu.

Sayangnya, gelandang Madrid loyo dalam laga tersebut. Ricardo Kaka dan Xabi Alonso tidak menampakkan sinarnya. Pergerakan Kaka mati, bolanya mudah dicuri oleh tekel-tekel lawan. Alonso tidak dapat mengendalikan diri. Kartu kuning yang didapatnya di laga itu memaksanya absen di leg kedua nanti.

LHW