BERITA Terbaru dari dunia sepak bola - hasil pertandingan Liga-liga Top Dunia, yang tersaji setiap harinya, dan selalu saja menarik untuk di Baca ......Tim Penyaji : Agung-Andy-Mughnii

Jumat, 30 April 2010

Inter KO Barcelona

Barcelona di KO Intermilan

Agregat Inter 3 - Barcelona 2

Barcelona barangkali tidak rela Nou Camp dipakai berpesta oleh lawan hingga penyemprot air di lapangan langsung dihidupkan saat pemain Inter Milan masih merayakan keberhasilan lolos ke final Liga Champions. Bagi Jose Mourinho, derasnya semprotan itu terlihat seperti derasnya air mata pemain Barca yang tengah menangisi kegagalan.

Tim yangmemenangi segalanya tidaktahu bagaimana rasanya kalah. Mereka adalah pecundang yang buruk danbegitu juga saya, ” kataMourinho, Pelatih Inter.Barca memenangilaga leg keduasemifinal melawan Inter, Rabu (28/4), tetapi harus menangis sedihkarena gagal lolos ke final. Meski menang 1-0,ambisi Barcatampildi Santiago Bernabeu22 Mei mendatang kandaskarena kalah agregat 2-3setelah pada laga leg pertama kalah 1-3.”


Mourinho menyebut kemenangan Inter dalam dua leg sebagai ”mistis dan bersejarah” saat juara Serie A ini harus bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-28 setelah gelandang Thiago Motta mendapat kartu merah. Mourinho, yang gagal membawa Chelsea ke final setelah meraih gelar bersama FC Porto, mengatakan, keberhasilannya tahun 2004 tidak seindah kali ini.

”Ini pertandingan yang sangat menegangkan, melawan tim seperti Barcelona dengan 10 pemain. Ini sesuatu yang bersejarah, mistis,” kata Mourinho seperti dikutip Reuters. ”Ini adalah kekalahan 1-0 terindah dalam hidup saya, tetapi para pemain tidak layak kalah. Kami sempurna secara taktik dan pertahanan. Kami sangat disiplin. Kami bekerja keras untuk tidak memberi mereka ruang.”

Mourinho menyatakan, sejarah bakal mencatat Inter yang melaju ke final dengan menggagalkan ambisi Barcelona meraih gelar di Bernabeu, stadion milik seteru abadi, Real Madrid. ”Jika saya harus menggambarkan pemain saya, saya akan mengatakan, dalam 40 tahun, mereka bakal terus menjadi pembicaraan,” kata Mourinho yang pernah menjadi penerjemah dan asisten pelatih di Barca.

Inter memiliki peluang untuk memenangi gelar Liga Champions ketiga mereka dan pertama sejak 1965 saat kembali ke final untuk yang pertama dalam 38 tahun terakhir. Mereka bakal menghadapi klub Bundesliga, Bayern Muenchen, yang mengalahkan Olympique Lyonnaise dengan agregat 4-0.

Mourinho, yang menyebut keinginan Barcelona untuk bermain di Bernabeu sebagai obsesi, terus memanasi ”The Catalans” saat merayakan keberhasilan di Nou Camp yang terisi hampir 100.000 penonton. Mourinho bahkan terlibat bentrokan dengan kiper Barca, Victor Valdez, saat pelatih asal Portugal itu merayakan kemenangan.

Cerdik

Inter menghadapi serangan Barca, dipimpin pemain terbaik dunia, Lionel Messi, dengan bermain bertahan. Mereka menunjukkan kecerdasan dalam pertahanan dipadu determinasi para pemainnya. Pertandingan ini lagi-lagi membuktikan kecerdikan taktik Mourinho yang sangat menentukan setelah harus kehilangan Goran Pandev sebelum kick off dan diusirnya Motta.

Bukan hanya cerdik dalam meramu taktik, Mourinho juga hebat dalam menerapkan perang psikologis terhadap lawan. Sebelum laga, ia seperti secara sengaja memanas-manasi publik Nou Camp dengan berjalan santai di tengah lapangan, dengan kedua tangan di saku, persis orang biasa yang tengah menikmati jalanan sunyi pedesaan, bukan di tengah gemuruh hampir 100.000 pendukung Barca. Kepercayaan diri itu seperti merasuki para pemainnya yang tengah melakukan pemanasan.

Siulan dan teriakan pendukung tuan rumah tak membuat Mourinho goyah. Tingkah lakunya di pinggir lapangan secara konstan menarik perhatian kamera. Diusirnya Motta hanya membuatnya tertawa sinis. Ia keluar dari area teknik untuk memberikan instruksi kepada pemainnya, membuat laga harus dihentikan karena wasit harus memperingatkannya.

Taktik serangan balik yang diterapkan Mourinho membuat Inter sering bermain dengan sembilan pemain di kotak penalti untuk bertahan. Sepanjang laga, hanya dua kali gawang Inter terancam, satu peluang dimiliki Bojan Krkic yang sundulannya melebar serta satu lagi menjadi gol Gerard Piqué, enam menit sebelum laga berakhir.

Formasi menyerang

Pelatih Barcelona Pep Guardiola memasang salah satu formasi paling menyerangnya sepanjang musim, tetapi strateginya itu tak cukup untuk membongkar pertahanan Inter. Messi dan mantan striker Inter, Zlatan Ibrahimovic, mandul. Meski Barca memiliki 76 persen penguasaan bola, dengan Xavi Hernandez dan Sergio Busquets mendominasi lini tengah, mereka hanya empat kali melakukan tendangan ke arah gawang.

Trio Inter, Esteban Cambiasso, Cristian Chivu, dan Wesley Sneijder, bekerja keras mengejar bola ke setiap bilah rumput Nou Camp. Lucio dan Walter Samuel seperti karang di lini pertahanan, memantulkan kembali gelombang demi gelombang serangan Barcelona.

Guardiola mengatakan, kartu merah Motta justru merugikan timnya karena itu merusak rencana permainan kedua tim. ”Kartu merah itu memengaruhi permainan karena mereka akhirnya hanya bertahan dan menyerang selalu lebih sulit dari bertahan,” kata Guardiola yang dikutip AFP. ”Kami memiliki penguasaan bola yang banyak, tetapi gagal menciptakan banyak peluang. Sangat sedikit ruang di pertahanan dan lini tengah. Saat ada sembilan pemain bertahan, tidak mudah. Kami mencoba, tetapi mereka bertahan dengan bagus.”

Inter Calon Juara CHAMPION



Inter Milan Hentikan Langkah Barcelona dengan Kemenangan 3-2

1 Barcelona v Inter Milan 0 (Inter menang agregat 3-2)
BARCELONA - Kekalahan tidak selalu menyakitkan. Bahkan, bisa juga indah. Itulah yang tengah dirasakan kubu Inter Milan meski kalah 0-1 oleh Barcelona pada second leg semifinal Liga Champions di Nou Camp kemarin dini hari.

Hasil itu tak menghentikan langkah Inter menuju final dengan kemenangan agregat 3-2.
Nerazzurri -julukan Inter- akan meladeni Bayern Munchen pada final di Santiago Bernabeu, Madrid, pada 22 Mei mendatang.
Sukses Inter melenggang ke final mengakhiri penantian selama 38 tahun. Kali terakhir mereka menjadi finalis pada musim 1972. Tim raksasa Italia itu kali terakhir menjadi jawara Eropa pada 1965 alias 45 tahun lalu!
Wajar bila sukses lolos ke final disambut luar biasa para penggawa Nerazzurri.


''Ini kekalahan terindah sepanjang karir saya. Buat saya, buat pemain, dan juga buat fans, ini momen terhebat,'' ucap Jose Mourinho,
allenatore Inter, sebagaimana dikutip Reuters. ''Sudah 38 tahun Inter tidak merasakan final Liga Champions.


Padahal, ini bukan tim muda yang bisa menunggu 15 tahun untuk sampai ke final,'' lanjutnya.



''Sangat sulit menaklukkan Barcelona dengan sebelas orang. Tapi, kami mampu melakukan itu dengan sepuluh orang. Ini adalah prestasi luar biasa, sangat bersejarah,'' lanjutnya dengan berseri-seri.



Inter kehilangan Thiago Motta yang diganjar kartu merah pada menit ke-28. Wasit asal Belgia, Frank de Bleeckere, menjatuhkan kartu kuning kedua kepada Motta setelah dia mendorong wajah Sergi Busquets.



Kehilangan satu pemain membuat Inter yang dari awal cenderung bertahan semakin defensif. Beragam cara yang dilakukan Barca tidak mampu menembus ketatnya pertahanan Inter. Lionel Messi, Zlatan Ibrahimovic, dan Pedro Rodriguez plus Daniel Alves dan Xavi yang ikut menyerang mati gaya menghadapi ketatnya pertahanan tim tamu.


Jangankan melepaskan tembakan yang mengancam gawang Julio Cesar, menembus kotak penalti Inter pun kesulitan. Alhasil, meski mendominasi
ball possession, Barca hanya mencetak satu gol lewat Gerard Pique pada menit ke-84.


''Saya tidak pernah melihat tim yang permainannya sangat defensif, total bertahan seperti Inter malam ini (kemarin dini hari, Red),'' ungkap Yaya Toure, gelandang Barca, kepada
Goal.


''Pemain yang berada di posisi yang sama dengan saya saja beroperasi jauh di depan saya. Nyaris di depan kotak penalti sendiri,'' lanjutnya.
Pelatih Barcelona Josep Guardiola tidak mau mengkritik gaya main Inter yang menurut banyak pihak sangat negatif dan membosankan.


Pelatih yang musim lalu membawa Barca memenangi enam trofi itu dengan besar hati mengakui keunggulan lawan.
''Selamat kepada Inter. Mereka telah mengalahkan kami dalam dua game. Saya ucapkan semoga berhasil kepada mereka,'' tutur Guardiola seperti dikutip Sky Sports.


''Semua tim boleh menampilkan permainan seperti apa pun sesuka mereka. Saya tidak akan komplain. Kami sudah mencoba menembus pertahanan mereka lewat tengah dan sayap, tapi tidak berhasil,'' papar dia.



Menurut Mourinho, obsesi Barca membukukan final
back-to-back itulah yang menyebabkan kekalahan. Para pengamat bahkan menyebut Barca sebagai korban dari kesuksesannya musim lalu. Namun, Guardiola menampik anggapan itu.


''Kami sudah mencapai final Liga Champions. Bagaimana mungkin kami menjadi korban? Klub ini tahu rasanya kalah. Kami harus minta maaf kepada fans,'' kata Guardiola. (na/ca)

Kamis, 29 April 2010

Bayer Munchen Ke FINAL


Hat-trick Ivica Olic Hancurkan Olympique Lyon
0 Olympique Lyon v Bayern Munchen 3 (Bayern menang agregat 4-0)

LYON - Bayern Munchen melenggang mulus menuju final Liga Champions. Berbekal kemenangan 1-0 pada first leg di Allianz Arena pekan lalu, Bayern menuntaskan laga semifinal dengan menggebuk tuan rumah Olympique Lyon dengan skor telak 3-0 pada second leg di Stade de Gerland kemarin dini hari (28/4). FC Hollywood -sebutan Bayern- lolos ke final dengan kemenangan agregat 4-0.

Adalah Ivica Olic yang menghancurkan harapan Lyon. Penyerang Bayern itu mencetak tiga gol ke gawang tuan rumah yang dikawal Hugo Lloris. Olic mencetak hat-trick pada menit ke-26, 67, dan 78.

''Saya kira Lyon lebih tangguh dari yang ada. Tapi, setelah gol pertama, mereka terkubur. Setelah menit ke-26, mereka tak lagi punya keyakinan,'' kata Olic seperti dilansir AFP. ''Mereka tidak bisa mencetak tiga gol saat melawan Grenoble (juru kunci Ligue 1, Red). Bagaimana mungkin mereka bisa melakukannya ketika melawan Bayern?'' kata penyerang 30 tahun itu.

Ya, Lyon memang tampak tak berdaya kala meladeni Bayern. Terlebih setelah diusirnya kapten Cris pada menit ke-59. Defender Lyon itu diganjar kartu kuning kedua setelah mengumpat wasit asal Swiss Massimo Bussaca. Beberapa menit sebelumnya, Cris menuai kartu kuning pertama karena melanggar Olic.

Kehilangan seorang pemain, Lyon makin kedodoran. Dalam kondisi seperti itu, tambahan dua gol dari Olic akhirnya mengubur peluang tuan rumah. ''Kami kehilangan Cris, pemain yang sangat penting. Hal itu memaksa kami berlari dua kali lebih banyak,'' kata Michel Bastos, gelandang Lyon.

Tuan rumah sebenarnya punya peluang. Salah satunya dimiliki Bastos. Sayang, tendangan voli pemain asal Brazil itu melebar ke samping gawang Bayern. ''Jika saya mencetak gol itu, kami akan mengubah pertandingan,'' katanya. ''Tapi, mereka memang pantas ke final. Kami harus segera melupakan hasil ini dan berkonsentrasi pada nasib kami di liga,'' tutur Bastos.

Dengan lima laga tersisa, Lyon berada di peringkat kelima klasemen Ligue 1. Mereka harus berjuang untuk menembus posisi tiga besar demi meraih tiket ke Liga Champions musim depan. Lyon akan meladeni tuan rumah Montpellier yang menghuni peringkat keempat pada laga akhir pekan ini.

Arsitek Lyon Claude Puel berharap agar pasukannya mengarahkan konsentrasi ke kompetisi domestik. ''Kami harus melupakan semua ini dan bersiap menyambut laga melawan Montpellier. Kami adalah sebuah kesatuan dan kami akan menunjukkannya sampai akhir musim nanti,'' katanya.

Bagi Bayern, sukses menembus final Liga Champions membuat klub berjuluk FC Hollywood tersebut menapaki sukses pada 2001. Ketika itu mereka menjadi jawara setelah menang adu penalti atas Valencia di San Siro, Milan.

Bayern sudah tujuh kali lolos ke final dan empat kali menjadi juara. Pencapaian tersebut menjadikan FC Hollywood sebagai klub tersukses keempat setelah Real Madrid, AC Milan, dan Liverpool.

Musim ini Bayern berpeluang merebut tiga gelar. Selain Liga Champions, mereka lolos ke partai puncak Piala Jerman. Mereka melawan Werder Bremen pada 15 Mei nanti. Bayern juga masih punya kans menjadi kampiun Bundesliga.

"Kami berpeluang merebut tiga gelar," papar Thomas Muller, striker Bayern. ''Saya masih tidak percaya bahwa saya akan bermain di final Liga Champions pada musim pertama bermain di tim senior,'' tutur pemain 20 tahun itu. (ham/c10/ca)

Senin, 26 April 2010

Siapa Yang Berpeluang juara Spanyol

[ Senin, 26 April 2010 ]


Persaingan Sengit Menuju Gelar Juara Liga Primera
Tinggal Empat Laga, Barca-Real Selisih Satu

MADRID - Liga Primera Spanyol memasuki fase menentukan. Ketika kompetisi tertinggi di Negeri Matador itu menyisakan empat laga, persaingan menuju gelar juara semakin sengit. Barcelona dan Real Madrid terus bersaing dengan hanya berselisih satu angka (87-86) setelah sama-sama memetik kemenangan kemarin.

Di Nou Camp Barcelona memukul juru kunci klasemen Xerez dengan skor 3-1. Sedangkan Real yang bertamu ke kandang Real Zaragoza menundukkan tuan rumah 2-1. Melihat ketatnya persaingan dua tim raksasa itu, banyak pengamat yang memprediksi bahwa juara baru bisa ditentukan pada hari terakhir liga.



Kemenangan yang diraih El Barca -sebutan Barcelona- dan Real kemarin (25/4) menjadi pembuktian para supersub. Arsitek Barca Josep Guardiola mengistirahatkan sejumlah pilar yang dipersiapkan untuk menghadapi Inter Milan dalam second leg semifinal Liga Champions di Nou Camp (28/4). Meski begitu, sang juara bertahan tetap menakutkan.

Tiga gol Barca dicetak oleh Jeffren Suarez (14'), Thierry Henry (24'), dan Zlatan Ibrahimovic (56'). Sementara itu, Xerez memperkecil kedudukan lewat Mario Bermejo pada menit ke-25.

"Hari ini kami bermain dengan pikiran melayang-layang. Kami memikirkan laga melawan Inter. Itu tidak bisa dihindari," terang Guardiola seperti dikutip Associated Press.

"Laga itu (semifinal Liga Champions, Red) terlalu penting buat kami. Musim lalu kami memenangkan enam gelar. Kalau musim ini tidak bisa meraih double winner saja, kami serasa tidak meraih apa-apa," lanjutnya.

Meski konsentrasi Guardiola tidak sepenuhnya tercurah ke laga itu, toh strateginya yang menurunkan penyerang lapis kedua tetap sukses besar. Jeffren dan Henry tampil menawan untuk membuktikan bahwa mereka layak menjadi pilihan utama Guardiola.

Yang terjadi di La Romareda -kandang Zaragoza- tidak jauh berbeda. Menghadapi ketatnya pertahanan tuan rumah, bukan Cristiano Ronaldo atau Gonzalo Higuan yang menjadi penyelamat Real. Melainkan, pangeran Madrid Raul Gonzalez dan bintang yang baru sembuh dari cedera, Kaka.

Setelah babak pertama yang alot dan berakhir tanpa gol, Raul memecah kebuntuan skor pada menit ke-50. Tendangannya yang memanfaatkan umpan silang Ronaldo tak mampu dibendung kiper Zaragoza Roberto Gago. Sayang, keunggulan itu tak bertahan lama. Sebelas menit kemudian tuan rumah menyamakan kedudukan lewat Adrian Colunga.

Pelatih Manuel Pellegrini bertindak cepat dengan merombak sektor tengah. Dia menarik Fernando Gago dan memasukkan Kaka pada menit ke-75. Hanya tujuh menit setelah masuk, Kaka menyelamatkan Real sekaligus membuat persaingan dengan Barca tetap terbuka. Dia menyambar umpan silang Ronaldo dan menembakkannya ke sisi kiri gawang Gago. Real pulang dengan tiga angka.

"Sungguh kegembiraan besar karena bisa mencetak gol setelah lama absen. Saya sudah menunggu game seperti ini," ungkap Kaka seperti dikutip AFP. "Saya pikir, saya sudah memberikan jawaban yang jelas kepada siapa pun yang sudah mengkritik penampilan saya," lanjut bintang yang direkrut dari AC Milan itu.

Sesudah laga, Pellegrini menyatakan bahwa Kaka punya peran penting buat Real. Bahkan, dengan Kaka kembali ke skuad Los Blancos -julukan Real Madrid- dalam empat laga terakhir, pelatih asal Cile itu yakin peluang timnya menjadi juara masih terbuka.

Sebenarnya, peluang Real memenangi musim ini memang tinggal berharap pada keberuntungan. Sekalipun mereka menyapu bersih empat laga tersisa, itu akan sia-sia jika Barca juga menoreh hasil serupa.

Meski begitu, para penggawa Real tetap optimistis. "Kami akan bertarung hingga akhir musim," tegas Kaka kepada Marca. "Kami lebih suka tidak memikirkan Barcelona. Kalaupun mereka terpeleset, itu tidak berguna jika kami juga kehilangan poin. Kami tetap harus fokus pada pertandingan kami," kata pemain timnas Brazil tersebut. (na/c10/ca)

kritik MOURINHO

Henry: Barcelona Jangan Hiraukan Mourinho


VIVAnews - Penyerang Barcelona, Thierry Henry mengingatkan rekan-rekan setimnya agar tidak terpengaruh dengan psywar yang dilakukan oleh Pelatih Inter Milan, Jose Mourinho menjelang laga leg 2 semifinal Liga Champions, Rabu 28 April 2010.

Menurut Henry, apa yang dilakukan oleh Mourinho sebagai pelatih adalah hal yang lumrah. "Saya telah mengenalnya selama bertahun-tahun sejak di Inggris, saat saya masih di Arsenal," kata Henry seperti dilansir dari Football Italia, Senin 26 April 2010.

"Saya belajar untuk tidak menghiraukan dirinya dan hanya memikirkan sepakbola," tegas Henry.

Sementara itu, menanggapi laga melawan Inter, pemain asal Prancis itu mengakui bahwa untuk membalikkan keadaan dan mencetak dua gol tidak mudah. Tapi, dia yakin skuat Pep Guardiola mampu mengatasi Inter di Camp Nou.

"Kami tahu itu. Pada pertandingan di markas kami, kami akan bermain dengan sebaik mungkin," tegas Henry.

Inter pekan ini akan menjalani laga kedua dengan melawat ke markas Barcelona, Camp Nou. Nerazzurri membawa modal besar dengan kemenangan 3-1 di leg 1. (one)

Minggu, 25 April 2010

MU top Klasemen

MU Kembali Tempati Singgasana Premier League
3 Man United v Tottenham 1

MANCHESTER - Formasi di pucuk pimpinan klasemen sementara Premier League kembali bergolak. Itu seiring dengan kemenangan 3-1 yang dibukukan Manchester United atas Tottenham Hotspur di Old Trafford tadi malam WIB (24/4). Lewat kemenangan tersebut, United pun kembali menempati singgasana klasemen yang sempat lepas sejak dikalahkan Chelsea 1-2 tiga pekan lalu (3/4).


Setan Merah -sebutan United- kini mengoleksi 79 poin dari 36 laga. Mereka unggul dua poin atas Chelsea. Hanya, Chelsea masih berpeluang kembali menempati puncak klasemen karena baru memainkan laga ke-36 lawan Stoke City malam nanti WIB.

Terlepas dari itu, kemenangan lawan Spurs -julukan Tottenham- membuat posisi United lebih menguntungkan. Sebab, United telah melewati laga berat alias tinggal menyisakan dua laga ke depan yang relatif ringan.

Lawan-lawan United berikutnya hanya Sunderland (1/5) dan Stoke City (9/5). Bandingkan dengan Chelsea yang harus menghadapi Liverpool di Anfield (1/5). Dengan Liverpool masih mengejar finis empat besar, Chelsea tidak akan mudah meraih hasil absolut.


"Kembali ke puncak tentu akan memberikan tekanan besar kepada rival kami, Chelsea lawan Stoke besok (hari ini, Red)," kata pelatih United Sir Alex Ferguson kepada
ESPN.

Di awal pertandingan, United tampil "mengejutkan" dengan tidak memainkan Wayne Rooney. Bomber utama United itu cedera pangkal paha. Alhasil, Dimitar Berbatov diplot sebagai pengganti. Untuk kali kesekian, Berbatov gagal memberikan aksi memuaskan karena beberapa kali membuang peluang.


Kebuntuan tuan rumah baru pecah setelah mendapat hadiah penalti pada menit ke-58. Penetrasi Patrice Evra memaksa Benoit Assou-Ekotto melakukan pelanggaran di kotak terlarang. Ryan Giggs sebagai algojo tidak menyia-nyiakan kesempatan.


Tapi, selang 12 menit, Ledley King membungkam publik Old Trafford. Sundulan
skipper Spurs -memanfaatkan sepak pojok Gareth Bale- itu menyamakan kedudukan 1-1. Ketegangan pun melanda kubu United.

Ferguson lantas memasukkan Federico Macheda untuk menambah daya gedor. Pergantian tersebut membawa efek positif selang semenit (menit ke-81) lewat gol Nani. Dari sodoran bola Macheda, Nani sprint ke kotak penalti, lalu memperdaya kiper Huerelho Gomes dengan tendangan chip.

Nani pula yang mengkreasi gol ketiga United pada menit ke-86.
Winger Portugal itu melakukansolo run dari tengah lapangan sebelum terjatuh di kotak 16 karena didorong Wilson Palacios. Untuk kali kedua, Giggs kembali menjadi algojo dan tidak membuat kesalahan.

"Kami tidak bermain sebagus yang kami lakukan di dua laga sebelumnya, khususnya sepuluh menit terakhir yang memastikan kami tidak akan pulang dari Old Trafford dengan membawa poin," kata Harry Redknapp, pelatih Spurs.

Ya, dua gol United pada sepuluh menit terakhir, menurut Redknapp, meyakinkan dirinya bahwa Spurs bermasalah dengan pertahanan. "Kami tidak bertahan dengan cukup bagus, dan itu dibayar mahal pada sepuluh menit terakhir. Kami juga memberikan dua penalti gratisan kepada lawan," ulasnya. (dns/c10/bas)

Kamis, 22 April 2010

Inter Calon Juara CHAMPION

 

[ Kamis, 22 April 2010 ]

Inter Milan di Atas Angin, Bekuk Barcelona 3-1

MILAN - Inter Milan punya modal besar untuk melenggang ke final Liga Champions. Bahkan, bisa dikatakan, Inter sudah menjejakkan satu kaki di partai puncak. Itu seiring dengan kemenangan atas juara bertahan Barcelona pada first leg semifinal di Giuseppe Meazza, Milan, kemarin dini hari (21/4). Tidak tanggung-tanggung, Inter menggebuk Barcelona dengan skor 3-1. Fantastico. Luar biasa!


Hasil tersebut membuat Nerazzurri -julukan Inter Milan- berada di atas angin. Mereka hanya butuh hasil imbang pada second leg di kandang Barcelona nanti (29/4) untuk memastikan langkah ke final. Kalaupun kalah, asal tidak lebih dari dua gol, Inter akan lolos ke partai puncak.

"Ini bukan mimpi. Ketika datang, saya melihat tim ini sebagai tim kecil di Liga Champions dan selalu kesulitan mencapai babak krusial. Sekarang kami berhasil mengalahkan tim terbaik di dunia," ungkap Jose Mourinho, allenatore Inter, seperti dilansir Associated Press.


Inter kali terakhir tampil pada final Liga Champions pada edisi 1972 (dulu bernama Piala Champions). Namun, kala itu Nerazzurri menyerah kepada wakil Belanda Ajax Amsterdam. Soal juara, Inter sudah lama puasa. Mereka kali terakhir menjadi kampiun Eropa pada 1965 alias 45 tahun lalu!

''Kami akan ke Madrid dan bermain di final atau pulang dengan kepala tegak,'' tegas Mourinho.

Kemenangan 3-1 memang belum menjamin Inter bakal melangkah mudah ke final. Namun, skor itu menjadi modal yang signifikan bagi anak buah Mourinho.

Tampil di hadapan 80 ribu penonton, duel Inter kontra El Barca -sebutan Barcelona- berlangsung sengit. Tim tamu leading dahulu lewat gol Pedro Rodriguez pada menit ke-19. Tampaknya, Barca bakal melewati laga itu dengan mulus.

Namun, Inter langsung bereaksi. Berawal dari umpan matang Diego Milito, Wesley Sneijder berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-30. Nerazzurri menambah dua gol lewat aksi Douglas Maicon pada menit ke-68 dan Milito (61'). Itu adalah kemenangan keenam beruntun yang dipetik Inter di Liga Champions.

"Kami telah mempelajari permainan Barca dengan hati-hati. Kami berupaya untuk menetralkan ancaman serangan mereka. Saya pikir kinerja kami cukup efektif. Kami berusaha agar Lionel Messi tidak mendapatkan bola," papar Milito, striker Inter.

Meski secara statistik Barca lebih banyak menguasai bola, permainan mereka tidak efektif. Juara Spanyol itu gagal menembus ketatnya benteng pertahanan Inter yang dikawal Lucio dan Walter Samuel. Itu terjadi karena suplai bola dari Xavi dapat diredam tuan rumah.

Mourinho menginstruksi pemainnya agar tampil lugas dengan tidak memberikan kesempatan kepada lawan berlama-lama menguasai bola. "Kami berusaha untuk mencari ruang yang kami butuhkan. Terkadang hal seperti ini terjadi ketika melawan tim hebat seperti Inter. Kami memulai pertandingan dengan tempo tinggi dan Inter kami paksa bertahan, namun tak mengubah hasil akhir," ujar Josep Guardiola, pelatih Barca.

Karena kekalahan itu, Barca harus berjuang ekstrakeras saat giliran menjamu Inter pekan depan. Mereka butuh kemenangan 2-0 untuk meraih tiket ke final. "Kami sangat yakin Josep Guardiola punya solusi untuk membalas pada second leg. Kami memang tidak bermain baik, tapi semuanya ditentukan dalam dua pertandingan. Kami akan membalasnya ketika main di kandang," tegas Zlatan Ibrahimovic, striker Barca, seperti dilansir AS. (ham/c10/ca)

Selasa, 20 April 2010

Champion INTER - BARCA

Motivasi Penggawa Inter Lebih Besar saat Hadapi Barcelona 
Inter Milan v Barcelona

MILAN - Barcelona paling dijagokan menjadi jawara Liga Champions musim ini. Selain berstatus sebagai juara bertahan, performa Barca sejak fase grup hingga menjejakkan langkah di semifinal sangat fantastis.

Namun, lawan berat sudah menanti. Barca harus melewati hadangan Inter Milan di Giuseppe Meazza dini hari nanti (siaran langsung RCTI pukul 01.30 WIB). Dua tim tersebut memang sudah bersua di fase grup dan Barca sukses menaklukkan Inter. Namun, kini situasinya berbeda. Motivasi para penggawa Inter jauh lebih besar ketimbang saat pertemuan sebelumnya.


Faktor tuan rumah menjadi salah satu modal bagi Inter. Di sisi lain, lawatan kubu Barcelona terhadang letusan Gunung Eyjafjallajokull di Islandia yang mengakibatkan jadwal penerbangan di Eropa kacau. Alhasil, Carles Puyol dkk harus melawat ke Milan dengan menggunakan jalan darat sejauh 985 km.

Hal itu mengancam stamina para penggawa Barcelona. Nah, kondisi tersebut yang bisa menjadi keuntungan buat tuan rumah Inter. Apalagi, mereka mengusung ambisi untuk mengakhiri sejarah buruk melawan Barcelona.

Meski begitu, para penggawa Barcelona tetap percaya diri. "Dengan banyak waktu yang kami habiskan bersama pelatih, saya yakin itu akan membantu kami lebih bersatu dan solid untuk mengalahkan Inter," papar Sergio Busquets, gelandang Barcelona, seperti dikutip Reuters.

Jangan lupa, Barca punya rekor bagus saat bersua Inter. Dalam delapan kali pertemuan, Barca menang empat kali dan seri tiga kali, sedangkan Inter menang sekali.

Selain itu, Barca tidak terkalahkan dalam partai away di Liga Champions dalam dua musim terakhir. Mereka juga mencatat hasil positif ketika meladeni tim asal Italia. Buktinya, Barca tak terkalahkan dalam tujuh laga terakhir. 

Inter dan Barca pernah bertemu di fase grup lalu. Hasilnya, lagi-lagi Barca yang dominan. Mereka menahan Inter 0-0 di Giuseppe Meazza dan menang 2-0 saat menjadi tuan rumah di Nou Camp.

"Kami harus mempersiapkan diri dengan tenang. Pertandingan seperti ini harus kami lakoni dengan mengandalkan otak dibandingkan kaki. Mental tanding sangat berpengaruh dalam laga sarat tekanan," kata Samuel Eto'o, striker Inter nyang mantan pemain Barca, seperti dikutip Inter Channel.

Meski Barca lebih diunggulkan, bukan berarti skuad Inter kalah mutu. Inter punya barisan belakang solid, lini tengah kreatif, dan deretan striker yang tajam. Tengok saja sukses Nerazzurri -julukan Inter- mengeliminasi jagoan Inggris Chelsea di babak perempat final lalu.

Barca masih belum diperkuat gelandang Andres Iniesta yang cedera. Meski demikian, Barca datang dengan tambahan amunisi. Yakni, penyerang Zlatan Ibrahimovic dan bek Eric Abidal. Soal kendala absennya pemain, sejauh ini itu tidak menjadi masalah besar bagi Barca. Sebab, entrenador Josep Guardiola punya resep jitu untuk mengatasi problem tersebut.

Di sisi lain, arsitek Inter Jose Mourinho banyak belajar dari pertemuan sebelumnya. Dia optimitis kali ini timnya bakal menang. "Mereka pernah mengalahkan kami. Namun, itu bukan berarti mereka bakal kembali mengalahkan kami lagi di babak berikutnya," ujar Mourinho sebagaimana dilansir Soccernet. (ham/c8/ca)

--- 

Perkiraan Pemain 

Inter Milan (4-3-1-2): 12-Julio Cesar (g); 13-Maicon, 25-Samuel, 6-Lucio, 4-Zanetti; 8-Motta, 19-Cambiasso, 5-Stankovic; 10-Sneijder; 9-Eto'o, 22-Milito

Pelatih: Jose Mourinho

-

Barcelona (4-3-3): 1-Valdes (g); 2-Alves, 3-Pique, 18-Milito, 22-Abidal; 6-Xavi, 16-Busquets, 15-Keita; 10-Messi, 9-Ibrahimovic, 17-Pedro

Pelatih: Josep Guardiola

-

Stadion: Giuseppe Meazza, Milan.

-

Head to Head 

24/11/09 Barcelona v Inter Milan 2-0

16/09/09 Inter Milan v Barcelona 0-0

26/02/03 Inter Milan v Barcelona 0-0

18/02/03 Barcelona v Inter Milan 3-0

04/02/70 Inter Milan v Barcelona 1-1



Di Atas kertas 

Inter Milan tidak pernah menang atas Barcelona meski main di kandang. Inter juga tidak mampu mencetak gol ke gawang Barca dalam empat pertemuan terakhir. 

-

Asian Handicap 

Inter Milan v Barcelona 1/4 : 0

Jumat, 16 April 2010

Inter HAJAR Juve


Hajar "Nyonya Tua", Inter Kembali Berkuasa

MILAN, KOMPAS.com - Tuan rumah Inter Milan menaklukkan sepuluh pemain Juventus dengan skor 2-0 pada duel lanjutan Liga Serie A Italia di Giuseppe Meazza, Jumat (16/4/2010). Inter kini menguasai klasemen sementara dengan nilai 70.

Meski tampil dengan kekuatan penuh, tidak mudah bagi Inter untuk menekuk tamunya, yang bermain dengan sepuluh orang sejak menit ke-37. Di menit-menit awal, tuan rumah justru terlambat panas.

Tim tamu, yang semalam sebelumnya diserang dengan lemparan telur oleh suporternya sendiri, justru mampu menciptakan peluang lebih dulu. Dalam dua menit, serangan Vincenzo Iaquinta dan Alessandro Del Piero memaksa kiper Julio Cesar menepis bola menjauhi gawangnya.

"I Nerazzurri" baru memperlihatkan ancaman ketika tendangan keras Thiago Motta meluncur deras ke gawang Gianluigi Buffon. Peluang pertama ini gagal karena ditepis sang kiper.

Setelah itu, "La Beneamata" memegang kendali. Sepuluh menit berlalu, Samuel Eto'o berhasil menusuk pertahanan tim tamu. Tanpa dukungan kawan, upayanya digagalkan oleh tiga lawan yang mengepungnya di kotak penalti.

Permainan menjadi tidak imbang ketika Mohamed Sissoko diganjar kartu kuning kedua. Tak ada pilihan lain bagi "Si Nyonya Tua" selain memperkuat pertahanan.

Taktik bertahan itu cukup ampuh. Sampai sepuluh menit usai jeda, gawang Buffon hampir tak pernah dihampiri bola. Di menit ke-57, Diego Milito meneruskan crossing Maicon di dekat gawang. Buffon tak dapat menjangkaunya, tapi bola hanya lewat di samping gawang.

Hingga menit ke-70, Inter membuang tiga peluang emas. Dimulai dengan tendangan keras Dejan Stankovic yang ditepis Buffon pada menit ke-64, lalu sundulan Milito dan tendangan keras Sneijder yang melenceng.

Memasuki menit ke-75, permainan bola dari Douglas Maicon mengubah skor pertandingan. Bek kanan asal Brasil itu melakukan juggling dengan pahanya sebelum melepas tendangan voli ke sudut kiri gawang Juve. Gol, 1-0 untuk keunggulan tuan rumah.

Setelah membuang dua peluang dari Mario Balotelli dan Milito, Inter menambah satu gol lagi di injury time. Sulley Muntari bebas mengirim umpan silang ke depan gawang. Di sana sudah ada Eto'o yang dengan mudah menyodoknya ke dalam jaring. Skor 2-0 berakhir sampai peluit berbunyi panjang.

Susunan pemain:
Inter Milan:
Cesar; Zanetti, Samuel, Lucio, Maicon; Cambiasso, Motta (Stankovic 46), Sneijder (Muntari 88); Pandev (Balotelli 55), Eto'o; Milito.

Juventus: Buffon; Grosso, Chiellini, Cannavaro, Zebina; Melo, Marchisio (Salihamidzic 78), Sissoko, Diego; Del Piero (Poulsen 41), Iaquinta (Amauri 72).

Rabu, 14 April 2010

The Gunner vs Spurs



Bertemu Arsenal Tantangan Tersendiri bagi Tottenham
Tottenham v Arsenal

LONDON - Tottenham Hotspur harus segera melupakan kegagalan menembus final Piala FA. Tugas selanjutnya sudah menanti. Yakni, menjamu rival sekota, Arsenal, dalam lanjutan Premier League dini hari nanti (siaran langsung ESPN pukul 01.54 WIB).

Menghadapi Arsenal menjadi tantangan tersendiri bagi Tottenham. Sebab, Spurs -julukan Tottenham- tidak pernah berhasil merebut poin penuh dalam lima musim terakhir. Dalam empat laga terakhir di kandang, Spurs hanya bisa menahan imbang Arsenal tiga kali dan sekali kalah.


Arsenal memang tidak dalam kondisi terbaiknya. The Gunners -julukan Arsenal- tidak bisa menurunkan sejumlah pemain pilar karena cedera, termasuk kapten sekaligus playmaker Cesc Fabregas. Tapi, bagaimanapun, mereka jauh lebih bugar daripada para penggawa Spurs yang harus berjibaku melawan Portsmouth pada semifinal Piala FA (11/4).

"Kalau bisa memilih lawan, saya ingin melawan Arsenal di pekan berikutnya," kata Harry Redknapp, arsitek Spurs, seperti dilansir Eurosport. "Saya harus memasang skuad pemain yang fit, karena laga ini sangat memengaruhi sisa musim ini secara keseluruhan," lanjut dia.

"Kami baru saja mengalami momen buruk di Wembley (di Piala FA, Red). Pemain saya harus punya spirit untuk bangkit secepat mungkin. Kalau tidak, Arsenal akan menghukum ketidaksiapan kami," tandas Redknapp.

Spurs masih berada di peringkat kelima dengan 58 poin, tertinggal empat angka dari Manchester City yang ada di posisi keempat. Jika ingin memetik tiket ke Liga Champions musim depan, mereka mutlak harus memenangi duel ini. Masalahnya, Arsenal juga sedang bersemangat memburu poin penuh. Kemenangan akan mengantar mereka menggusur Manchester United dari peringkat kedua.

"Ini game yang sangat krusial. Musim tinggal menyisakan lima pertandingan. Kalau kehilangan satu poin saja, kami terlempar dari perburuan juara," kata Manuel Almunia, kiper Arsenal, kepada Sky Sports.

"Seperti itulah cara berpikir kami saat melawat ke Spurs. Kami harus ingat bahwa imbang atau kalah akan membuat peluang kami menjuarai liga hilang. So, buat kami, ini bagaikan laga final," lanjutnya.

Pekan lalu Arsenal baru saja terlempar dari perempat final Liga Champions setelah dihajar Barcelona dengan agregat 3-6. Tapi, Almunia mengaku tekanan derby melawan Spurs lebih berat.

"Melawan Tottenham akan lebih berat. Stadion Barcelona memang besar dan angker, tapi tidak terlalu membuat kami tertekan. Di sini sikap suporter akan jauh berbeda. Apalagi, rivalitas kami sangat panas. Atmosfernya pasti lebih menekan," papar kiper asal Spanyol itu.

Spurs tidak akan diperkuat gelandang bertahan Wilson Palacios yang terkena larangan main dua laga setelah mendapat kartu kuning ke-10 musim ini. Sementara gelandang kreatif Niko Kranjcar out lantaran cedera kaki. Di sisi lain, Arsenal belum bisa diperkuat William Gallas dan Andrei Arshavin. Kabar baiknya, duet defender senior Sol Campbell dan Mikael Silvestre seratus persen fit setelah cukup istirahat. (na/c2/ca)

---

Perkiraan Pemain

Arsenal (4-3-3): 1-Almunia (g); 3-Sagna, 31-Campbell, 5-Vermaelen, 18-Silvestre ; 15-Denilson, 5-Diaby, 7-Rosicky; 14-Walcott, 52-Bendtner, 9-Eduardo

Pelatih: Arsene Wenger

-

Tottenham Hotspur (4-3-1-2): 1-Gomes (g); 28-Walker, 4-Kaboul, 19-Bassong, 32-Assou-Ekotto; 5-Bentley, 29-Livermore, 3-Bale; 14-Modric; 17-Gudjohnsen, 9-Pavlyuchenko

Pelatih: Harry Redknapp

-

Stadion: White Hart Line, London

-

Head to Head

31/10/09 Arsenal v Tottenham 3-0

08/02/09 Tottenham v Arsenal 0-0

29/10/08 Arsenal v Tottenham 4-4

22/12/07 Arsenal v Tottenham 2-1

15/09/07 Tottenham v Arsenal 1-3

-

Di Atas Kertas

Dalam sepuluh laga terakhir, Tottenham tak pernah mengalahkan Arsenal, termasuk saat main di kandang. Sebaliknya, Arsenal mengoleksi lima kemenangan. Satu di antaranya terjadi di kandang Tottenham.

-

Bursa Asian Handicap

Tottenham v Arsenal 1/4 : 0

Sabtu, 10 April 2010

Madrid di KO Barcelona

Dampak kekalahan MADRID dari Barcelona
KUBU MADRID BELUM LEMPAR HANDUK
MADRID – Real Madrid baru saja menelan kekalahan 0-2 dari Barcelona. Namun, kubu Los Galacticos masih belum mau melempar handuk dalam perebutan gelar juara.

Kemenangan atas Madrid dalam laga bertajuk El Clasico itu bukan hanya membawa skuad Pep Guardiola memuncaki klasemen dengan torehan 80 poin unggul tiga angka dari Los Galacticos.

Meski demikian, direktur olahraga Madrid Jorge Valdano menegaskan bahwa kekalahan dari Barca ini belum menutup peluang Cristiano Ronaldo dkk untuk memenangi kompetisi La Liga musim ini.

“Kami harus tetap tenang. Kami masih harus menjalani tujuh pertandingan tersisa dan bertarung hingga akhir musim mendatang,” tegas Valdano kepada RealMadrid.com, Minggu (11/4/2010).

“Barcelona pernah memimpin lima poin dan kami mampu memanngkasnya. Sekarang, memang tinggal tujuh pertandingan lagi dan kami mengharapkan hal yang sama terulang lagi,” lanjutnya.

“Saya tahu fans kami sudah berusaha mendukung kami dan saya mengucapkan terima kasih atas itu. Saya tidak bisa berbicara mengenai kekalahan ini, karena para pemain sudah berjuang,” tandasnya.
(hmr)

Kamis, 08 April 2010

Liga Champions - MU ..... KO


Van Gaal: Fergie Nodai "Fair Play" Inggris

MANCHESTER, KOMPAS.com — Pelatih Bayern Muenchen Louis van Gaal menilai, Manajer Manchester United Alex Ferguson telah menodai nama baik sepak bola Inggris dengan menuduh pemain Bayern mendesak wasit Nicola Rizzoli mengeluarkan kartu kuning kedua untuk bek MU, Rafael. Hal itu terjadi pada leg kedua perempat final Liga Champions di Old Trafford, Rabu (7/4/2010).

Rafael diusir dari lapangan menyusul pelanggarannya kepada Franck Ribery pada menit ke-50. MU kemudian memenangi laga itu dengan skor 3-2. Namun, mengingat pada leg pertama, Selasa silam, MU kalah 1-2, Bayern berhak lolos ke semifinal karena unggul agresivitas di kandang lawan.

Menurut Ferguson, seandainya Rafael tidak diusir, MU yang bakal berangkat ke semifinal.

"Saya tak sependapat dengan pendapat Sir Alex," kata Van Gaal. "Setiap pemain harus tahu, ketika Anda mendapatkan kartu kuning pertama, kartu kuning kedua berarti terusir dari lapangan. Saya percaya bahwa itu adalah pelanggaran yang pantas diberi kartu kuning dan itu bergantung kepada pemain tersebut," ulas Van Gaal.

"Kita tak pernah tahu bila kartu kuning kedua (Rafael) akan mengubah permainan. Mudah mengatakan itu setelah kekalahan. Pertandingan ini tak bisa dimainkan lagi. Saya pikir, ia (Ferguson) hanya kecewa. Saya pikir, Inggris adalah negara yang menjunjung fair play dan saya tak menilai (pendapat Ferguson) adil," lanjutnya.

Lebih jauh Van Gaal mengatakan, dengan atau tanpa pengusiran Rafael, ia yakin bahwa timnya bakal lolos setelah Ivica Olic mencetak gol pada menit ke-41, yang memperkecil ketinggalan Bayern menjadi 1-3. Menurut dia, sekalipun jumlah pemain tak berkurang, timnya tetap mampu mencetak gol kedua.

"Dalam 20 menit pertama, United tampil bagus. Namun, setelah tertinggal 0-3, kami mendapat gol bagus dari Ivica Olic dan pada akhir babak pertama. Saya yakin bahwa kami bisa kembali ke jalur kemenangan dan mendapatkan hasil," ungkapnya.

"Merupakan hasil luar biasa mengetahui kami bisa kembali setelah tertinggal tiga gol," tandasnya.

Di babak semifinal, Bayern akan bertemu dengan Lyon. (AP)

Rabu, 07 April 2010

BerCelona Bantai Arsenal

BABAK I: BARCELONA - ARSENAL
Messi Berondong "Gudang Peluru"

BARCELONA, KOMPAS.com — Lionel Messi membuka peluang Barcelona ke semifinal Liga Champions. Tiga golnya di babak pertama membuat Barca unggul 3-1 atas Arsenal pada leg kedua perempat final di Camp Nou, Selasa (6/4/2010).

Tak seperti pada laga pertama di Emirates, kali ini "Blaugrana" bermain lebih hati-hati meski mereka tetap menguasai permainan. Sebaliknya, selama 15 menit pertama, Arsenal lebih banyak menunggu Barca kehilangan bola.

Taktik Arsenal itu berhasil. Abou Diaby mencuri bola dari Gabriel Milito. Bola lalu bergulir ke arah Theo Walcott di kanan. Walcott membawa bola sejajar dengan Nicklas Bendtner di kiri. Bendtner menerima umpan Walcott dan mengegolkannya pada tendangan kedua.

Gol itu membakar semangat kedua tim. Dua menit kemudian, Barcelona menyamakan skor lewat tendangan keras Messi. Kegagalan Mikael Silvestre menahan bola membuat bola bergulir ke arah striker Argentina tersebut. Dengan kaki kirinya, Messi mengirim bola ke bagian kiri gawang Almunia.
Aksi Messi pada menit-menit selanjutnya benar-benar mengancam pertahanan "The Gunners". Puncaknya terjadi pada menit ke-36. Kemelut di depan gawang Arsenal memudahkan Pedro Rodriguez menyodorkan bola kepada Messi. Tak terkawal, Messi melepas tembakan ke tengah gawang.
Tiga menit kemudian, Messi menuntaskan aksi solonya untuk menciptkan gol ketiga. Ia membawa bola sundulan Eric Abidal ke kotak penalti dan mencongkelnya melewati kepala Almunia. Sampai 45 menit pertama, tuan rumah unggul 3-1.

Susunan pemain:
Barcelona:
Valdes; Alvez, Milito, Marquez, Abidal; Xavi, Busquets, Keita; Pedro, Bojan, Messi.
Arsenal: Almunia; Sagna, Vermaelen, Silvestre, Clichy; Denilson, Diaby; Walcott, Nasri, Rosicky; Bendtner.

LHW





Messi Menyihir, Hati Berdesir

BARCELONA, KOMPAS.com — Hanya seorang bintang yang mampu membuat hati berdesir. Dan, bintang Lionel Messi begitu cemerlang saat timnya menghadapi Arsenal pada legkedua babak perempat final Liga Champions, Selasa atau Rabu (7/4/2010) dini hari WIB.

Betapa tidak, Barcelona tertinggal 0-1 lebih dulu. Namun, Messi kemudian menunjukkan segala kebintangannya untuk membalas dengan cepat. Tak hanya itu, dia langsung memborong empat gol untuk membawa Barcelona menang 4-1 dan lolos ke semifinal Liga Champions untuk menantang Inter Milan.

Tiga gol dia borong di babak pertama. Satu gol lagi di babak kedua. Semuanya itu lahir lewat kemampuan individu yang amat spesial.

Dia seolah begitu menyihir Stadion Camp Nou yang penuh sesak dengan aksinya. Caranya menguasai bola, mendribel, melewati lawan, kemudian mengeksekusi bola benar-benar mengagumkan.

Rasanya warga Argentina, khususnya, dan dunia pada umumnya tak perlu lagi terjebak dalam romantisme masa lalu atas kehebatan Pele dan Maradona. Sepak bola sudah kembali memiliki maestro yang mampu menggairahkan permainan. Dia ada dalam diri Messi.

Setelah terpilih sebagai Pemain Terbaik Eropa dan Pemain Terbaik Dunia versi FIFA 2009, tahun ini seperti membuktikan gelar-gelar bergengsi itu. Ini untuk ketiga kalinya Messi membuat tiga gol atau lebih dalam satu pertandingan.

Pada 14 Maret lalu, Messi menjadi kunci kemenangan saat Barcelona melawan tim berat Valencia di Divisi Primera. Dia membuat hattrick dan membawa kemenangan 3-0. Sepekan kemudian, dia kembali membuat hattrick. Kini, di perempat final Liga Champions, ia mematenkan kebintangannya dengan mencetak empat gol. Arsenal seperti dibuat tak berdaya oleh aksi Messi.

Messi tak hanya jago mendribel bola, tetapi dia seolah tahu pergerakan lawan sehingga berapa pun yang mencegatnya, Messi sering lolos. Dia juga tahu ke mana membawa bola. Selain itu, Messi punya banyak cara menipu lawan. Terakhir, Messi punya eksekusi dahsyat dan akurat. Tendangan kaki kirinya di seputar kotak penalti sulit diprediksi dan tajam menghunjam gawang lawan.

Dia pantas disamakan dengan megabintang Pele dan Maradona. Jika ada yang kurang, itu karena Messi belum menunjukkan kehebatannya di pentas terakbar, yakni Piala Dunia.

Itu perbedaan Messi dengan Pele dan Maradona. Kebesaran sejarah selalu terjadi saat isu dan momen bisa kawin. Pele mampu mengawinkan dua unsur itu di tiga Piala Dunia (1958, 1962, dan 1970). Pele menguasai isu sepak bola sejak tahun 1958, lalu menunjukkan kemampuan terbesarnya di momen terbesar ketiga Piala Dunia itu. Jadilah dia megabintang.

Demikian juga dengan Maradona. Dia sudah menguasai isu sepak bola sejak tahun 1978. Si boncel itu terus dibicarakan sebagai bintang masa depan. Isu itu semakin membesar di Piala Dunia 1986 di Meksiko. Maradona sukses mengawinkan isu tersebut dengan momen terbesar Piala Dunia 1986 dengan menjadi kunci kesuksesan Argentina menjadi juara dunia.

Sekarang, Messi telah menguasai isu itu. Dan, momen terbesar sudah di depan mata, Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Dia tinggal kembali menunjukkan kehebatannya di pentas terakbar itu, kemudian membawa Argentina juara dunia. Niscaya, dia akan menjadi megabintang ketiga dalam sejarah sepak bola setelah Pele dan Maradona.

Messi sudah mampu menyihir sepak bola hingga hati jutaan orang selalu berdesir menyaksikan aksinya. Namun, dia baru tajir di tingkat klub.

Sihir kembali Piala Dunia 2010, Messi! Buat hati jutaan, bahkan miliaran, manusia berdesir agar engkau menjadi catatan indah sejarah yang kisahnya terus mengalir. (Hery Prasetyo)

Selasa, 06 April 2010

Arsenal Siap Hadapi Barca


[ Selasa, 06 April 2010 ]


Wenger Yakin Arsenal Bisa Manfaatkan Kelemahan Barcelona
Barcelona v Arsenal

MADRID - Barcelona dan Arsenal harus tampil habis-habisan untuk merebut tiket semifinal Liga Champions. Namun, laga second leg perempat final di Stadion No Camp dini hari nanti justru akan menjadi panggung bagi para pemain lapis kedua (siaran langsung RCTI pukul 01.45 WIB). Hal itu seiring dengan banyaknya pemain yang absen di dua tim tersebut.

Tuan rumah punya masalah yang cukup parah. Mereka kehilangan Zlatan Ibrahimovic (cedera betis) dan Andres Iniesta (cedera kaki). Plus dua defender sentral Gerard Pique dan Carles Puyol. Untung, Barca hanya butuh hasil imbang tanpa gol untuk lolos seiring dengan skor 2-2 pada
first leg di kandang Arsenal.

Sebagai pengganti Ibrahimovic,
entrenador Josep Guardiola mungkin akan menurunkan striker muda Bojan Krkic. Produk Akademi Sepak Bola Barcelona La Masia itu membuktikan ketajamannya dengan mencetak dua gol ke gawang Athletic Bilbao di pentas Liga Primera (4/4). Dia bakal didampingi Messi dan Pedro Rodriguez.

"Dia (Bojan, Red) selalu mencetak gol setiap dimainkan di posisi aslinya sebagai striker. Saya selalu merasa berutang kepadanya karena gol-golnya datang pada saat dibutuhkan. Tapi, dia masih muda dan perlu banyak belajar. Saya sangat menyadari fakta itu," jelas Guardiola kepada
AFP.

Kubu Barca optimistis bisa lolos ke semifinal. Acuannya, statistik pada babak 16 besar lalu. Setelah ditahan imbang 1-1 oleh VfB Stuttgart di Jerman, Barca mengamuk dan membabat sang lawan empat gol tanpa balas di kandang sendiri. Dengan skuad seadanya, Barca memukul Athletic Bilbao 4-1 di Liga Primera (4/4).

Senin, 05 April 2010

InterMilan Koalisi dg Chelsea

Inter Bantu Chelsea Bungkam "Setan Merah"

LONDON, KOMPAS.com — Gelandang Chelsea, Florent Malouda, mengatakan, kegagalan timnya bertahan di Liga Champions telah mengurangi kepadatan jadwal dan membantu mereka menjaga kebugaran fisik. Menurut dia, itulah faktor yang membuat timnya mampu menang 2-1 atas Manchester United dalam duel Premier League, Sabtu (3/4/2010).

Chelsea tersingkir dari Liga Champions setelah kalah dengan agregat 1-3 (1-2, 0-1) dari Inter Milan di babak 16 besar. Meski menyakitkan, hal itu memungkinkan mereka memberikan perhatian penuh pada usaha menjuarai Premier League.

Berbeda dari itu, MU masih bermain di Liga Champions setelah menyingkirkan AC Milan 7-2 (3-2, 4-0) di babak perdelapan final. Undian delapan besar mempertemukan MU dengan Bayern Muenchen, yang pada laga leg pertama digelar hari Selasa (30/3/2010).

"Kami tahu bahwa kami akan lebih segar ketimbang United. Kami tak memiliki laga tengah pekan. Itu kenapa kami mengawali pertandingan begitu cepat. Kami tahu, bila kami bermain dengan intensitas tinggi, mereka akan mendapatkan masalah dan itu berhasil," ujar Malouda.

Kemenangan atas MU membuat Chelsea naik ke puncak klasemen dengan 74 poin. MU sendiri turun ke posisi kedua dengan 72 poin. Dengan lima laga tersisa, keduanya masih mungkin bertukar posisi. (GUA)

Jelang MU vs Munchen

"Setan Merah" Tak Layak Bilang Lelah


MANCHESTER, KOMPAS.com - Kapten Manchester United, Gary Neville, mengatakan, kelelahan adalah harga yang harus dibayar sebuah tim yang berambisi merajai berbagai ajang. Karenanya, sebagai tim yang berambisi juara yang sudah kenyang melewati jadwal berat, timnya tidak pantas menjadikan kelelahan sebagai pembenaran atas hasil buruk.

Dalam dua laga terakhir, MU meraih hasil mengecewakan. Setelah kalah 1-2 dari Bayern Muenchen, di leg pertama perempat final Liga Champions, Selasa (30/3/2010), mereka dipaksa menyerah 1-2 kepada Chelsea di panggung Premier League, Sabtu (3/4/2010).

Menurut sejumlah kalangan, kelelahan menjadi penyebab performa buruk MU di kedua laga itu. Selain itu, mengingat Wayne Rooney cedera pergelangan kaki dan kemungkinan besar tidak bisa bermain melawan Bayern di leg kedua, Rabu (7/3/2010), MU dinilai bakal melanjutkan tren buruk tersebut.

"Kami lebih terbiasa bermain Rabu-Sabtu ketimbang memiliki pekan lowong. Aku tak berpikir bahwa ini adalah faktor (kekalahan). Kadang kala, ketika Anda mendapatkan minggu kosong, Anda malah bingung mencari kegiatan karena Anda biasa bermain," ujar Neville.

"Kami gembira melakoni laga-laga besar dan tampil di Eropa. Kami juga memiliki skuad yang besar. Jadi manajer (Alex Ferguson) akan menjadikan semuanya segar kembali. Kami baik-baik saja dengan posisi kami saat ini," tandasnya. (SUN)

Barca Berjaya

[ Senin, 05 April 2010 ]

Tanpa Beberapa Pemain Pilar, Barca Tetap Tangguh
4 Barcelona v Bilbao 1

MADRID - Barcelona tetap tangguh meski tampil tanpa beberapa pemain pilar. Hal itu terbukti dengan kemenangan 4-1 atas Atheltic Bilbao di Stadion Nou Camp kemarin (4/4). Hasil tersebut membawa Barcelona ke puncak klasemen sementara dengan 77 poin. Posisi itu bakal kembali direbut Real Madrid jika menang lebih dari dua gol saat melawan Racing Santander dini hari tadi.

El Barca -sebutan Barcelona- tidak bisa menurunkan skuad terbaik saat meladeni Bilbao. Andres Iniesta masih cedera, sedangkan bek kanan Daniel Alves terkena akumulasi kartu. Tak hanya itu, Zlatan Ibrahimovic cedera betis saat pemanasan.

Selain itu, entrenador Josep Guardiola harus mengatur rotasi pemain. Hal tersebut dilakukan untuk persiapan menjamu Arsenal di second leg perempat final Liga Champions (7/4). "Tidak diragukan lagi, laga melawan Arsenal nanti adalah pertandingan paling penting musim ini," ucap Guardiola seperti dilansir AFP. "Kalau kami lolos ke semifinal, kami punya peluang untuk menjadi juara liga sekaligus juara Eropa," lanjut pelatih 39 tahun tersebut.

Di atas lapangan, para pemain pengganti yang ditunjuk Guardiola mampu menjalankan peran dengan baik. Tiga di antara empat gol yang dicetak Barca berasal dari supersub. Yakni, Jeffren Suarez pada menit ke-27 dan Bojan Krkic (40 dan 59). Baru gol penutup Barca dicetak oleh striker utama Messi pada menit ke-67. Sedangkan Bilbao memperkecil ketertinggalan melalui gol Susaeta (77).

"Saya sangat gembira dengan dua gol dan tiga poin vital yang kami dapatkan," ungkap Bojan. "Gol selalu memberi kami kepercayaan diri. Bila pelatih membutuhkan saya dalam dua laga penting melawan Arsenal dan Real Madrid, saya sangat siap," tegas winger 19 tahun tersebut.

Guardiola menyatakan sangat puas dengan penampilan para pemain pengganti. Di samping spirit pembuktian, mereka punya determinasi tinggi dan bisa langsung tune in.

"Orang pasti sangat terguncang saat melihat line-up yang saya pasang," gurau Guardiola kepada Reuters. "Ini bukan revolusi skuad. Saya hanya ingin kaki-kaki yang masih fresh dan stamina yang masih prima. Ternyata, para pemain merespons keinginan saya dengan baik. Dengan pemain-pemain seperti ini, saya yakin kami bisa meraih trofi," lanjut dia.

Di sisi lain, Bilbao juga punya peluang. Tim asal Basque itu membuka kans lewat Fernando Llorente, Gaizka Toquero, dan Javi Martinez. Namun, buruknya eksekusi di depan gawang Victor Valdez membuat tim tamu harus puas dengan satu gol kreasi Susaeta. Menurut pelatih Joaquin Caparros, itulah penyebab utama kekalahan Bilbao.

"Kalau tidak bisa main efektif di venue yang berat seperti ini, kami tidak akan pernah bisa kompetitif," keluh Caparros seperti dilansir AS. "Kami sudah mengusahakan yang terbaik, tapi kami membuang banyak sekali kesempatan. Kami harus membayar kelemahan itu saat melawan tim yang buas seperti Barcelona," lanjutnya.

"Ketika kedudukan 2-0 untuk Barca, kami berusaha menyolidkan diri. Usaha itu berhasil karena kami mulai bisa menyerang balik," ulas Caparros. Tapi, Barca kembali menyudutkan kami dengan memanfaatkan celah yang kami tinggalkan. Begitu mereka menemukan ruang gerak yang luas, habislah kami," tambah dia.

Tanpa tambahan satu angka pun, Bilbao harus menunda ambisi menembus zona Liga Champions. Llorente dkk masih bercokol di peringkat keenam dengan 45 poin.
(na/c10/ca)

Minggu, 04 April 2010

Chelsea bekuk MU di kandangnya

[ Minggu, 04 April 2010 ]

Chelsea Bekuk United, Arsenal Mengancam

MANCHESTER - Konsistensi Manchester United yang memuncaki klasemen Premier League sepanjang Maret 2010 akhirnya terhenti. Takhta United digusur Chelsea setelah takluk 1-2 di Stadion Old Trafford kemarin (3/4).

Hasil pada pekan ke-33 itu membawa Chelsea kini balik
leading dua poin (74-72) atas United. The Blues -sebutan Chelsea- berarti sukses melakukan double (menang dua kali dalam semusim kompetisi) karena memenangi pertemuan pertama di Stamford Bridge dengan 1-0.
Persaingan juara juga masih melibatkan Arsenal di peringkat ketiga dengan 71 poin. Dua jam setelah laga United versus Chelsea, The Gunners -sebutan Arsenal- meraih kemenangan berharga 1-0 di kandang Wolverhampton Wanderers. Gol kemenangan Arsenal baru tercipta di masa
injury time (90+4') via Nicklas Bendtner.

Dalam laga di Old Trafford, kedua tim mengawali pertandingan tanpa mesin gol masing-masing. Mereka adalah Wayne Rooney (United) dan Didier Drogba (Chelsea). Rooney yang cedera ligamen engkel hanya bisa menonton dari tribun VIP, sedangkan Drogba duduk di
bench.

Pertandingan awalnya berjalan datar-datar saja karena kedua tim terkesan berhati-hati. Namun, Chelsea mampu memanfaatkan satu peluang pada menit ke-20. Dari penetrasi Florent Malouda di sisi kanan pertahanan United,
crossing-nya diteruskan Joe Cole dengan flick cantik dan mengecoh kiper Edwin van der Sar. Keunggulan Chelsea bertahan sampai turun minum.

Pada 45 menit kedua, tidak banyak eksploitasi permainan yang diperagakan kedua tim sampai masuknya beberapa pemain baru. Tuan rumah, misalnya, memasukkan Nani dan Federico Macheda. Sementara Chelsea akhirnya menurunkan Drogba.

Hasilnya, Drogba mencetak gol ke-25 di Premier League musim ini pada menit ke-79. Dari tayangan lambat televisi, bomber Pantai Gading itu terperangkap
offside saat menerima sodoran bola rekan senegaranya, Salomon Kalou. Tapi, wasit Mike Dean tetap mengesahkan gol tersebut.

Dua menit berselang, Setan Merah -julukan United- memperkecil ketertinggalan lewat Macheda. Gol Macheda diprotes pemain Chelsea karena striker 18 tahun asal Italia itu dianggap mendorong bola masuk gawang dengan tangan (
handsball). Tapi, wasit menyebut bahwa Macheda mendorong bola dengan dada ketika menerima umpan rendah Nani yang melambung seiring menyentuh tangan kiper Petr Cech.

Di sisa pertandingan, United berusaha keras mencari gol penyeimbang. Tapi, tak banyak peluang yang tercipta. Pada menit ke-90, tendangan Dimitar Berbatov di depan gawang terlalu lemah sehingga mudah dijinakkan Cech. Sepanjang pertandingan, Berbatov yang diplot sebagai pengganti Rooney tampil biasa-biasa saja.

"Kemenangan ini sangat krusial karena kami kembali ke puncak klasemen dengan lima laga sisa. Meraih kemenangan di sini (Old Trafford, Red) tidak mudah, tapi kami melakukan tugas dengan bagus," kata pelatih Chelsea Carlo Ancelotti setelah pertandingan seperti dilansir
ESPN.

Di kubu tuan rumah, pelatih Sir Alex Ferguson memilih "lagu lama" dengan mengambinghitamkan wasit. Salah satunya tentu saja terkait dengan gol Drogba. "Kami sangat kecewa karena kalah bukan secara permainan, melainkan akibat buruknya kualitas kepemimpinan wasit. Yang saya tidak bisa mengerti,
linesman jelas-jelas berada di depan pemain (Drogba), tapi dia masih melakukan kesalahan," keluhnya kepada Associated Press.(dns/c9/aww)