BERITA Terbaru dari dunia sepak bola - hasil pertandingan Liga-liga Top Dunia, yang tersaji setiap harinya, dan selalu saja menarik untuk di Baca ......Tim Penyaji : Agung-Andy-Mughnii

Minggu, 08 November 2009

08 Nopember 2009
Menggoyang Dominasi Liga Inggris


KLUB-klub Liga Primer Inggris mendominasi dalam tiga edisi terakhir Liga Champions. Superioritas tim-tim Premier League itu diyakini masih akan terjadi pada musim 2009-2010. Namun, tantangan berat datang dari Liga Spanyol (La Liga Primera).


Musim ini La Liga mampu menandingi popularitas Premiership. Dari sisi transfer pemain, klub-klub Spanyol bahkan berhasil mendominasi. Itu ditandai dengan kepindahan Cristiano Ronaldo dari Manchester United (MU) ke Real Madrid. Transfer Ronaldo kemudian tercatat sebagai yang termahal di dunia.


Eksistensi La Liga kini diuji di Champions League. Meski musim lalu berjaya lewat Barcelona, superioritas Liga Primer Inggris agaknya masih sulit dikalahkan. Fakta itu bisa dilihat dari hasil sementara dalam fase grup.


Hingga selesainya matchday 4, Inggris telah meloloskan tiga wakilnya ke babak 16 besar alias ronde knock-out, yakni MU, Chelsea dan Arsenal. Bagaimana dengan La Liga? Negeri Matador baru menempatkan satu klub di fase gugur, yaitu Sevilla.


Juara bertahan Barcelona masih harus menuntaskan dua laga tersisa. Untuk bisa bertahan, klub Calatan itu bersaing dengan Inter Milan (Italia), Rubin Kazan (Rusia) dan Dynamo Kiev (Ukraina).


Di Atas La Liga

Real Madrid, pemegang rekor dengan sembilan kali juara, juga membutuhkan dua partai terakhir untuk mencari tiket ke perdelapan final. Los Merengues mesti bersaing dengan AC Milan dan Olympique Marseille.

Satu wakil La Liga lain, Atletico Madrid, bahkan sudah masuk kotak. Atleti tak mampu bertahan menghadapi gedoran Chelsea dan FC Porto.


Inggris bisa meloloskan semua wakilnya jika Liverpool beruntung dalam dua pertandingan sisa. Kalau The Reds menang terus, dan Fiorentina tergelincir, pasukan Rafael Benitez akan mendampingi Olympique Lyon.


Dari kenyataan tersebut, untuk sementara Premier League masih berada di atas La Liga. 
Konsistensi tim-tim Inggris tak lepas dari membanjirnya pemain-pemain asing berkualitas. MU begitu kokoh di kompetisi elite Eropa itu berkat donasi tinggi Ronaldo.


Sukses Liverpool pun karena kehadiran legiun asing seperti Xabi Alonso dan Milan Baros.
Chelsea, kendati belum pernah berjaya, tetap stabil menyusul kedatangan bintang-bintang berkelas macam Didier Drogba, Michael Essien dan Michael Ballack. Arsenal lebih gila lagi.

Demi membentuk sebuah tim berkarakter yang punya ketajaman ekstra, pelatih Arsene Wenger malah berani menurunkan 11 starter-nya tanpa satu pun pemain Inggris.


Faktor Ronaldo

Kenapa klub-klub Spanyol belum bisa langsung tancap gas? Selain harus beradaptasi dengan pemain baru, problem Barcelona adalah lawan mulai mengetahui titik lemah mereka.
Ketika kalah dan kemudian imbang melawan Rubin Kazan, otak permainan Los Cules berhasil dimatikan. Xavi Hernandez sebagai playmaker ditempel ketat, sementara winger Lionel Messi sukses ’’dikebiri’’.


Masalah Real Madrid lain lagi. Walau telah membeli banyak pemain bintang, klub raksasa ibu kota ini ternyata menurun tatkala Ronaldo mengalami cedera. Faktor Ronaldo demikian kuat sehingga langsung mempengaruhi kinerja tim secara keseluruhan.
Kaka memang bagus, tetapi pamornya masih kalah dari mantan superstar MU itu.


Ronaldo bukan hanya mampu menjadi goal getter, namun juga bisa membuat perbedaan di lapangan.


Musim ini La Liga boleh saja mengklaim sebagai liga paling top, tapi Premier League terbukti lebih mapan di level Eropa. (Edi Indarto-31)

MU vs Chelsea

[ Minggu, 08 November 2009 ] 

Bentrok dengan MU, Chelsea Lebih Diunggulkan

Chelsea v Man United

 

LONDON - Persaingan Chelsea dengan Manchester United dalam memperebutkan pucuk klasemen Premier League mencapai titik kulminasinya malam ini. Siapa yang paling pantas menduduki takhta tertinggi itu ditentukan saat Chelsea menjamu United di Stamford Bridge (siaran langsung ESPN pukul 23.00 WIB).

 

Chelsea saat ini hanya unggul dua poin atas United (27-25). Jika Chelsea kalah, United melenggang ke puncak. Tapi, dengan bermain di kandang, The Blues -julukan Chelsea- lebih difavoritkan memenangi duel itu. Apalagi, penampilan Chelsea di liga sedikit lebih baik daripada United.

 

Dalam dua pertandingan terakhir di Premier League, Chelsea mencatat kemenangan besar. Yakni, melibas Blackburn (5-0) dan Bolton (4-0). Sebaliknya, dua pekan lalu United baru saja menderita kekalahan tragis dari Liverpool (0-2).

 

Sukses Liverpool itulah yang menjadi inspirasi Chelsea. "Liverpool menunjukkan permainan fantastis. Mereka tangguh dan terus memberikan tekanan kepada United. Itulah kenapa mereka menang," papar Carlo Ancelotti, pelatih Chelsea, sebagaimana dilansir Associated Press.

 

"United selalu kacau kalau lini tengahnya ditekan. Itu pelajaran bagus buat kami. Tapi, itu tidak berarti kami bergantung pada kelemahan lawan," tutur mantan allenatore AC Milan tersebut.

 

Sementara itu, United berusaha keras menghapus kenangan buruk dua pekan lalu. Sayang, perkembangan terakhir tidak mendukung. Di jantung pertahanan, United masih kehilangan Rio Ferdinand. Di sisi lain, striker Chelsea Didier Drogba sedang top-topnya.

 

Namun, bukan Sir Alex Ferguson kalau tidak optimistis. Pelatih United itu yakin timnya menang meski harus bertanding di kandang lawan. "Kami bisa memenangi game itu. Tidak ada yang perlu diragukan," tegas Ferguson kepada Sky Sports.

 

"Mungkin perkataan saya aneh, mengingat kami punya catatan buruk di Stamford Bridge selama tujuh tahun terakhir. Tapi, laga ini akan berat buat mereka juga," kata pria asal Skotlandia itu.

 

Yang pasti diperbaiki Ferguson dari penampilan terakhir melawan CSKA Moskow (3-3) di ajang Liga Champions adalah pola pertahanan. Dia meminta anak buahnya untuk tidak bermain terlalu terbuka. Sebab, lawan kali ini lebih tangguh. Sekali tertinggal dari Chelsea, tidak mudah membalikkan keadaan.

 

Menurut Ferguson, Chelsea berkembang pesat di bawah Ancelotti. Tapi, dia sudah memegang polanya. The Blues lebih banyak mengembangkan pola 4-4-2 yang bisa bertransformasi menjadi berlian dengan menumpuk banyak gelandang di tengah. (na/ca)