BERITA Terbaru dari dunia sepak bola - hasil pertandingan Liga-liga Top Dunia, yang tersaji setiap harinya, dan selalu saja menarik untuk di Baca ......Tim Penyaji : Agung-Andy-Mughnii

Senin, 23 November 2009

Indonesia-Timnas Indonesia

Hanya Tahu Kekuatan Singapura
JAKARTA - Sudah satu dekade ini tim nasional (timnas) sepak bola tak menyumbangkan medali bagi kontingen. Kini, harapan itu disematkan kepada Yongki Aribowo dkk yang bakal mewakili Indonesia menghadapi SEA Games XXV/2009 Laos Desember mendatang. Salah satu alasannya, tim itu dibesut satu tim pelatih Uruguay.

Tak muluk-muluk, mereka hanya diharapkan bisa membawa pulang medali, apa pun. Syukur-syukur bisa medali emas seperti pada edisi 1991 di Manila. Namun, justru timnas U-23 yang banyak menuai kendala selama persiapan.

Beberapa pemain mangkir atau malah kesulitan mendapatkan lawan uji coba internasional. Hasil uji coba juga menunjukkan kondisi yang mengkhawatirkan.

Kekhawatiran kian meruak karena Alberto Bica, pelatih timnas U-23, juga memilih tutup mulut. Alasannya, dia tak lancar berkomunikasi dengan bahasa Indonesia.

Namun, setelah didesak akhirnya Bica buka suara dengan dibantu asisten pelatih Gabriel Anon. "Saya bukan pesulap. Semua butuh proses," ujarnya.

Maklum, pihaknya baru diberi waktu tiga bulan untuk memoles timnas sebelum melaju ke Laos. "Jumlah uji coba internasional menjadi sangat minim," ujar Bica.

Padahal, lanjut dia, pemain butuh banyak jam terbang internasional. Imbasnya, tiga fase program latihan, yakni diagnosis, pengembangan, dan penyelesaian, menjadi tidak ideal. "Apalagi, malah pada fase ketiga inilah kami kesulitan mendapatkan uji coba internasional. Makanya, mau tidak mau kami hanya bisa beruji coba melawan Pelita Jaya U-21," tutur Bica.

Sudah begitu, Bica mengakui tak memiliki gambaran nyata tentang lawan-lawan yang bakal dihadapi pada perhelatan antarnegara Asia Tenggara dua tahunan itu. Di antara tim-tim peserta, hanya kekuatan Singapura yang sudah terbaca. "Kami hanya tahu permainan Singapura karena pernah beruji coba melawan mereka," ungkapnya. Saat itu timnas menuai kekalahan. Kekuatan Laos dan Myanmar yang juga tergabung dalam grup B bahkan sama sekali belum diketahuinya.

Dengan amunisi yang ada, Bica menyatakan masih menantikan bergabungnya Boaz Solossa dalam tim. "Dia pemain yang cukup bagus di lapangan," ungkapnya. Hanya, karena Boaz lebih banyak bergabung dalam timnas senior, tak bisa dimungkiri dia wajib cepat beradaptasi dengan rekan-rekan lainnya.

"Tapi, bukan jaminan Boaz akan turun sebagai pemain inti. Kami akan terus memantau perkembangan dia. Apalagi, dia cedera saat di Kuwait lalu kan," ucap Bica. Tim pelatih akan melihat kondisi fisik dan mental Boaz terlebih dulu. (vem/diq)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar