BERITA Terbaru dari dunia sepak bola - hasil pertandingan Liga-liga Top Dunia, yang tersaji setiap harinya, dan selalu saja menarik untuk di Baca ......Tim Penyaji : Agung-Andy-Mughnii

Jumat, 13 November 2009

Indonesia-Timnas Indonesia

Lawan Kuwait tanpa Boaz
JAKARTA - Lawatan timnas Indonesia ke Kuwait bakal tidak mudah. Skuad Merah Putih akan meladeni tuan rumah dalam kualifikasi grup B Piala Asia 2011 hari ini (14/11) dengan kondisi tim yang tidak maksimal. Belum lagi tekanan karena kondisi Indonesia sebagai juru kunci klasemen sementara.

Saat ini Indonesia baru mengemas dua poin, sedangkan Kuwait sedikit lebih baik dengan mengoleksi tiga angka. Di posisi puncak, ada Australia dan Oman yang sama-sama mengemas empat poin.

Di atas kertas, Kuwait mengungguli Charis Yulianto dkk. Timnas Kuwait berada di peringkat ke-109 dunia, sedangkan Indonesia di posisi ke-129. Jangan lupa, di laga tersebut, pasukan Merah Putih kehilangan beberapa pemain pilar.

Terbaru, Indonesia kehilangan Boaz Solossa yang harus beristirahat karena cedera hamstring kirinya kambuh saat melakoni uji coba kontra Al Salmiya, salah satu tim utama Kuwait. Boaz bakal digantikan oleh T.A. Musafri. Selain Boaz, gelandang Firman Utina dicadangkan. Tugasnya bakal digantikan Eka Ramdani.

"Striker tetap dipercayakan kepada Bambang Pamungkas. Seluruh pemain lain dalam kondisi optimal," ujar asisten manajer Candra Solekan yang mewakili Benny Dolo, arsitek timnas.

Salah seorang pemain Kuwait yang diwaspadai adalah striker Khalaf Salama. Selain itu, gelandang Bader Al Mutwa dan Adel Al Shammari akan menjadi titik utama perhatian Bendol. "Striker mereka sangat tajam dan dingin di kotak penalti. Pergerakan Bader juga sangat liar, tapi sudah diantisipasi," jelas Bendol, sapaan akrab Benny Dolo.

Namun, optimisme masih dipegang Bendol. Setidaknya, mereka menilai bahwa penampilan Kuwait tidak lebih apik daripada Oman yang sudah dilawan lebih dahulu. Bendol mendapatkan pola dan irama permainan lawan saat mereka beruji coba kontra Tiongkok beberapa waktu lalu. "Saya masih yakin ada celah untuk mencetak gol," ujarnya.

Kondisi rumput Stadion Kuwait SC juga menjadi persoalan tersendiri. Permukaan rumput membuat laju bola bergulir jauh lebih cepat. Hal itu bisa mengganggu permainan yang diperagakan para penggawa Merah Putih.

Dalam perjalanan di Piala Asia, Indonesia sudah dua kali berseteru melawan Kuwait. Yakni, pada putaran final Piala Asia 1996 dan 2000. Kala itu Indonesia tergabung dalam satu grup pada babak penyisihan. Dua pertemuan itu selalu berakhir dengan skor imbang. (vem/ca)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar